Pernyataan Unilever soal Boikot Dinilai Blunder, Netizen: Sesusah Itu Nyebut Palestina?

Pernyataan Unilever soal Boikot Dinilai Blunder, Netizen: Sesusah Itu Nyebut Palestina?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Unilever Indonesia, produsen berbagai produk kebutuhan sehari-hari, angkat suara terkait isu boikot yang ramai di media sosial.

Isu ini bermula dari konflik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang memicu simpati dan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan mengajak untuk tidak membeli produk-produk Unilever yang diduga berafiliasi dengan Israel.

Namun, tidak semua orang setuju dengan ajakan ini, karena produk-produk Unilever sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang di Indonesia.

Melalui situs resminya, Unilever Indonesia memberikan klarifikasi terkait isu boikot ini.

Unilever menyatakan bahwa mereka sedih dan prihatin atas konflik di Timur Tengah yang menimbulkan banyak korban jiwa dari warga sipil yang tidak bersalah.

Unilever juga mengklaim bahwa mereka telah memberikan bantuan kemanusiaan dengan mendukung Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional untuk membantu pihak-pihak yang terdampak krisis di wilayah tersebut.

Unilever juga menegaskan bahwa keberadaan mereka di Indonesia telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Unilever mengaku telah membuka lapangan kerja bagi hampir 5.000 karyawan melalui 8 pabrik, serta mendukung keberadaan ratusan distributor dan jutaan toko.

Namun, pernyataan Unilever ini malah menuai kritik dan kecaman dari netizen di media sosial Twitter (X).

Banyak netizen yang menilai bahwa pernyataan Unilever ini blunder dan tidak jelas sikapnya terhadap konflik Israel-Palestina.

Salah satu akun Twitter (X) @Convomf membagikan tangkapan layar pernyataan resmi Unilever Indonesia dengan caption "hmm pernyataannya sama sekali tidak menunjukkan keberpihakan".

Postingan ini pun mendapat banyak komentar dari netizen lain yang mengkritik Unilever.

Netizen menyoroti bahwa Unilever tidak pernah menyebut kata Palestina dalam pernyataannya, padahal konflik ini melibatkan dua pihak, yaitu Israel dan Palestina.

Netizen juga membandingkan Unilever dengan Mc'd yang juga dianggap tidak berpihak kepada Palestina.

"kemaren mcd sekarang unilever, sesusah itu nyebut palestina?" tulis akun @antonlle.

"Emang ga bela, gimana mau nyebut? Ya susah" sahut akun @erikadhela.

Saat ini, Unilever menjadi salah satu topik yang sedang ramai dibahas di media sosial Twitter (X).***

Sumber: pitutur
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita