GELORA.CO - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap perang Israel - Palestina bisa berdampak akan terbangunnya sel-sel terorisme di tanah air.
Karenanya, Listyo Sigit meminta kesiapsiagaan para personelnya di tengah konflik yang kembali membara antara Israel - Palestina.
Sebab, potensi terbangunnya sel-sel terorisme dapat terjadi akibat terus memanasnya perang Israel - Palestina.
"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," kata Listyo kepada awak media, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Listyo menuturkan pihaknya telah menyiagakan sejumlah langkah dalam potensi sel-sel terorisme yang kembali bangkit.
Ditambah, kesiagaan terus dipertebal pihaknya dalam rangka mengawal jalannya pentas demokrasi lima tahunan yakni Pemilu 2024 serentak.
"Tentunya kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara ketat," ungkap Listyo.
"Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengan baik dan semuanya bisa berjalan aman," sambungnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus 59 terduga pelaku terorisme selama bulan Oktober 2023 ini.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan dari 59 terduga pelaku terorisme yang ditangkap 40 diantaranya tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Menurutnya kelompok terorisme jaringan JAD berencana melangsungkan aksinya dengan berupaya menganggu jalannya kontestasi politik yakni Pemilu 2024.
"Ada yang disebut dengan kegiatan yang terencana oleh kelompok ini untuk menggagalkan atau untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi pemilu," kata Aswin dalam konferensi persnya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Aswin target sasaran oleh kelompok JAD itu yakni melakukan serangan terhadap aparat yang bertugas menjaga pengamanan selama Pemilu 2024 berlangsung.
Beruntung, aksi tersebut terbongkar usai Densus 88 Antiteror Polri meringkus sejumlah terduga tipiter yang berencana melangsungkan penyerangan pada perhelatan Pemilu 2024.
"Ada keinginan untuk menggagalkan atau untuk mengganggu jalannya proses pesta demokrasi tersebut. Mereka berencana melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang menjadi fokus pengamanan dalam rangkaian kegiatan pemilu tersebut," kata Aswin.
"Kita semua mengharapkan kondisi keamanan dalam negeri yang kondusif ini tetap dapat terjaga dan Densus 88 sekali lagi tidak pernah berhenti untuk terus melakukan pengawasan atau monitoring terhadap aktivitas kelompok-kelompok teror ini, baik secara jaringan maupun individu-individunya," sambungnya.
Sumber: tvone