Ortu soal Siswa Dipaksa Minum Air Liur 20 Orang: Kenapa Sekolah Begitu Sadis?

Ortu soal Siswa Dipaksa Minum Air Liur 20 Orang: Kenapa Sekolah Begitu Sadis?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Siswa MAN 1 Medan inisial MH (14 tahun) diculik, dianiaya, hingga dipaksa minum air liur 20 orang. Perlakuan tersebut membuatnya ingin pindah sekolah.

“Kejadiannya Kamis lalu (23/11). Jadi sekitar tiga atau empat hari itu sebelum itu, dia minta pindah sekolah. Saya tanya kenapa, dia bilang, ma, aku ini basic (ilmunya) di agama, pindahkan saja ke Mualimin atau Al-Washliyah,” kata Khairani, ibu MH, kepada kumparan pada Selasa (28/11).

Khairani mengatakan mulanya anaknya tak berterus terang namun ia terus berupaya bertanya.

“Katanya di-MAN banyak pelajaran umum. Fisika, kimia, dia enggak sanggup. Saya bilang, kan ada solusinya nak. Kita panggil guru les,” kata dia.

“Lalu saya bilang, atau kamu dibully? Kalau begitu, nanti mama datang ke sekolah. Tapi tunggu ayah kamu pulang tugas dinas. Kebetulan waktu itu ayahnya masih dinas ke Bandung,” jelasnya.

Kata Khairani, saat suaminya pulang, mereka juga belum sempat berkunjung ke sekolah untuk mempertanyakan hal tersebut. Peristiwa penganiayaan itu pun terjadi.

Namun, ia sangat mempertanyakan kejadian itu. Sebab, pelaku penganiayaan dan penculikan itu adalah siswa dan alumni dari MAN 1 Medan.

“Pelaku MAN 1, yang culik anak saya (siswa) MAN 1, yang bawa keliling anak saya ke beberapa lokasi siswa MAN 1. Yang menyiksa anak saya mantan MAN 1,” tuturnya.

“Jadi ini saya berpikir, apa yang terjadi di MAN 1 ini? Korban anak saya siswa MAN 1, semua MAN 1. Apa yang dididik MAN 1 sehingga begini sadisnya?” jelasnya.

Kata pihak sekolah

MAN 1 Medan mengatakan pihaknya sangat menyesali kejadian itu. Terlebih pelakunya adalah siswa dan alumni dari MAN 1.

“Kita menyesalkan kejadian ini jadi satu peristiwa. Hingga kami juga prihatin, kami juga datang ke rumah untuk melihat kondisi dan bertemu orang tuanya,” kata Kepala Sekolah MAN 1 Reza Faisal.

“Kami sama orang tua menyampaikan apabila diperlukan info tentang ini semua, yang bisa kami kasih, kasih,” jelasnya.

Terkait keterlibatan siswanya, Reza mengaku akan membentuk tim untuk membantu menelusuri kejadian itu. Termasuk siapa saja yang terlibat.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita