Lima dari 89 Jubir Timnas AMIN, Ada Eva Kusuma Sundari Alumnus PDIP

Lima dari 89 Jubir Timnas AMIN, Ada Eva Kusuma Sundari Alumnus PDIP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaiman Iskandar atau Cak Imin telah mengumumkan tim pemenangan untuk Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman itu ia sampaikan di rumah pemenangan di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 14 November 2023. Berbeda pada umumnya, nama tim pemenangan tersebut diberi seperti laiknya tim sepak bola dengan sebutan Timnas AMIN. 

Anies Baswedan mengungkap alasan tim pemenangannya disebut timnas. “Kita mengambil filosofi Timnas sebagai bagian dari sepak bola. Kita tentu mengincar kemenangan melalui gol demi gol, kami berharap siapa pun bek dan kiper bisa cetak gol. Penyerang dan gelandang juga bisa bertahan," kata Anies pada Selasa 14 November 2023.

Anies-Cak Imin pada Selasa, 21 November 2023 mengumumkan tim pemenangan Timnas AMIN. Termasuk 89 juru bicaranya.

"Saya mau sampaikan nama-nama juru bicara, ini banyak juga. Silakan yang kenal nanti wawancara langsung ke para jubir-jubir, sengaja kami perbanyak karena memang selain kebutuhan se-nasional, juga jubir-jubir ini harus terdaftar di KPU, sehingga registered," kata Cak Imin di Rumah Diponegoro 10, Menteng, Selasa, 21 November 2023.

Para juru bicara tersebut, menurut Muhaimin harus didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai bagian dari tim pemenangan AMIN di Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Berikut beberapa juru bicara anggota Timnas AMIN.

1. Said Didu

Said Didu lahir di Pinrang, 2 Mei 1962 dan sejak dulu memiliki karier cemerlang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jabatannya berjenjang, mulai pegawai biasa hingga menyentuh eselon tingkat atas. Karier Said di lingkar pemerintahan dimulai sejak ia lulus Sarjana-1 atau S-1 dari Institut Pertanian Bogor atau IPB jurusan Teknik Industri.

Pada 1985, Said Didu mulai tercatat sebagai pegawai BPPT hingga menjadi Eselon III pada 1993. Mulus di BPPT, Said Didu lalu didapuk menjadi Sekretaris Kementerian BUMN dengan golongan eselon I pada 2005. Kursi kedua di BUMN itu ia jabat selama 5 tahun hingga 2010. Terakhir, Said Didu menjadi komisaris PT Bukit Asam Tbk. Namun, jabatan itu sekaligus mengakhiri lika-liku perjalanan kariernya. Saat itu ia dicopot Menteri BUMN Rini Soemarno.

2. Refly Harun

Refly Harun adalah pakar hukum tata negara. Ia seorang aktivis dan mantan jurnalis yang lahir pada tanggal 26 Januari 1970. Setelah tak jadi wartawan, meneruskan kariernya menjadi aktivis pemilu, pakar hukum tata negara, staf ahli di Mahkamah Konstitusi, hingga staf ahli Presiden dalam bidang hukum.

Pada 2003-2007, ia pernah menjabat sebagai staff ahli di Mahkamah Konstitusi. Setelah itu, pada 2008 ia menjadi konsultan di Center of Electoral Reform. Tujuh tahun berselang, ia didapuk menjadi Komisaris Utama PT Jasa Marga. 

3. Eva Kusuma Sundari

Mengutip eva-kusuma-sundari.blogspot.com, Eva Kusuma Sundari lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 8 Oktober 1965. Setelah menyelesaikan S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (UNAIR), dirinya melanjutkan S-2 di Jurusan Politik dan Pembangunan Alternatif  di Institut Studi Sosial, Hague, Belanda. 

Eva memulai karir sebagai dosen di UNAIR.  Pada 2004-2019, Eva terdaftar sebagai anggota DPR RI sebagai kader PDIP. Di pemilu 2024, ia memilih hengkang dari PDIP dan bergabung dengan Timnas AMIN.

"Eva Sundari dulu PDI-P, iya NasDem sekarang, dulu PDI-P dulu, sekarang NasDem. Ini bukan maksud apa-apa hanya pemberitahuan saja, gitu aja kok ribut," kata Cak Imin.

4. Ramzi

Ramzi Geys Thebe lahir di Jakarta 23 Mei 1976. Ia adalah seorang entertainer yang telah lama malang melintang di dunia hiburan Indonesia. Selain menjadi komedian, ia juga menjadi presenter dan kerap kali berperan di dalam film. Menjadi tim pemenangan calon presiden merupakan kali pertama ia berkecimpung di dunia politik. 

5. Surya Tjandra

Nama Surya sempat melejit ketika pada 2019 menjadi calon legislatif yang difabel. Surya Menamatkan kuliah di fakultas hukum universitas Indonesia pada tahun 1995, Surya sudah setahun lebih dulu aktif di lembaga bantuan hukum Jakarta. Ia bersama teman-temannya fokus mengadvokasi kasus perburuhan. 

Tidak hanya di lingkup perburuhan, Surya juga salah satu advokat yang mendorong disahkannya Undang Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Ia bersama beberapa advokat lainnya yang bergabung dalam Tim penggugat pemerintah, memenangkan gugatan mengenai pengesahan undang undang sistem jaminan sosial nasional di pengadilan negeri Jakarta Pusat pada tahun 2010. Surya sempat mendaftar sebagai anggota KPK pada 2015. Kini, Surya tergabung dalam Timnas AMIN yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita