GELORA.CO - Sebuah video memperlihatkan salah seorang koordinator paslon Ganjar-Mahfud meminta bantuan timnya untuk meningkatkan 'like dan comment’ di berbagai platform media sosial.
Dalam video itu, sosok tersebut mengaku telah melakukan kampanye sejak tiga tahun terakhir. Ia mengatakan 'like dan comment' menjadi masalah yang sedang dihadapi timnya.
“Saya sapakat dengan apa yang dikatakan oleh kawan tadi soal 'like dan comment’, memang problem kita ada disitu,” jelas narasi seseorang di video tersebut.
“Teman-teman di lapangan telah membuat konten-konten yang kontennya sesuai dengan arahan tadi,” ungkapnya.
“Tapi memang penyebarannya, kalau kita upload ke misalnya TikTok, kometar dan like nya tidak se-masif tim sebelah,” lanjutnya.
“Maka kalau bisa mumpung ada Pak Hasto juga, kami mohon ada tim khusus untuk comment dan like itu dibentuk semassiv sebelah, kalau lebih, labih baik,” tutupnya.
Hal ini turut mengundang komentar dari berbagai warganet lainnya di linimasa Twitter. Mereka berpendapat, buzzer bayaran memang kerap menjadi ladang bisnis dalam pertarungan politik.
"Udah deh, kalian jgn munafik di era digital gini masih berharap buzzer alami," cuit akun @riza****.
"Logika sederhananya adalah Busernya aja dibayar apalagi suhunya," timpal akun @Pesona****.
"Udah gak kaget sih, emang udah dari dulu sih GP make buat ngedongkrak popularitas demi kepentingannya," cuit @daino****.
"Ha-ha-ha saling serang. Inikah politik riang gembira, santuy dan santun. Bukan nya saling adu gagasan dan penyelesaian permasalahan rakyat. Bosoook kabeh!!!" timpal akun @kecap****.
Sumber: pantau