GELORA.CO – Kebrutalan tentara Israel di Gaza masih terus berlanjut Sabtu, 18 November 2023 kemarin dengan mengerahkan jet tempurnya untuk mengebom Sekolah al-Fakhoora yang dikelola lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza Utara.
Akibatnya, lebih dari 50 pengungsi tewas. Saat Israel membombardir Sekolah al-Fakhoora, sekolah tersebut digunakan sebagai shelter pengungsi untuk berlindung sejak Israel terus melancarkan gempuran udara dan artileri ke Gaza.
Para saksi menggambarkan kehancuran besar-besaran di Sekolah al-Fakhoora pasca pengeboman oleh jet tempur Israel.
“Pemandangannya sangat mengerikan. Mayat perempuan dan anak-anak tergeletak di tanah. Yang lain berteriak minta tolong,” kata Ahmed Radwan, korban selamat yang terluka ketika diwawancarai oleh kantor berita Associated Press melalui telepon.
Selain menargetkan sekolah al-Fakhoora, Israel juga melancarkan serangan ke satu sekolah lainnua di Tal al-Zaatar, Gaza.
Beberapa ratus orang diyakini berlindung di kedua sekolah tersebut, menghindari serangan Israel yang tiada henti. Serangan terhadap al-Fakhoora terjadi pada dini hari, sedangkan serangan terhadap Tal al-Zaatar terjadi pada sore hari.
“Serangan Israel terhadap sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum tampaknya sedang menjadi tren saat ini," kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera.
“Beberapa serangan udara menimbulkan kerusakan parah di kedua sekolah,” imbuhnya.
Pasca kejadian itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk kembali pemboman Israel terhadap Sekolah al-Fakhoora, dan menyerukan “penyelidikan internasional yang mendesak dan penyelidik independen untuk menyelidiki penargetan Israel terhadap sekolah dan rumah sakit di Gaza”.
Kamp pengungsi Jabalia telah menjadi sasaran serangan udara selama berminggu-minggu, karena Israel mengklaim kamp tersebut menampung kelompok militan Palestina Hamas.
Total 200 Tewas
Serangan Israel terhadap sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum “tampaknya sedang menjadi tren saat ini”, kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan.
Beberapa serangan udara menimbulkan kerusakan parah di kedua sekolah.
“Hampir 200 orang tewas dalam serangan ini dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak orang yang tertimbun reruntuhan. Orang-orang menggunakan sekop dan tangan kosong untuk menggali orang,” jelasnya.
Beberapa ratus orang diyakini berlindung di kedua sekolah tersebut, menghindari serangan Israel yang tiada henti. Serangan terhadap al-Fakhoora diyakini terjadi pada dini hari, sedangkan serangan terhadap Tal al-Zaatar terjadi pada sore hari.
“Mayat ada dimana-mana dan tim medis berusaha mengevakuasi korban luka,” kata Tareq Abou Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan tentang sekolah al-Fakhoora.
Dia mengatakan dengan berlanjutnya pertempuran di tengah serangan darat Israel di Gaza utara, banyak warga Palestina terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mendapatkan perlindungan.
“Orang-orang yang berlindung di Sekolah al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabalia, banyak di antaranya yang memiliki masalah kesehatan, mengira mereka bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sana. Namun tentara Israel sepertinya mengirimkan pesan: Melarikan diri ke selatan Jalur Gaza,” katanya.
Militer Israel juga berulang kali menyerang sekolah dan fasilitas yang dikelola PBB. Perangnya di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina, termasuk 5.000 anak-anak
Sumber: Tribunnews