Irlandia Bakal Usir Dubes Israel Buntut Agresi di Jalur Gaza

Irlandia Bakal Usir Dubes Israel Buntut Agresi di Jalur Gaza

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah Irlandia kemungkinan mengusir duta besar Israel untuk negara tersebut menyusul perang antara Zionis dengan Hamas di Jalur Gaza.

Rencana itu menguat setelah Ketua Partai Sinn Fein Irlandia, Mary Lou McDonald, akhirnya setuju pengusiran dubes Israel.

Ia mengatakan dubes Israel saat ini tak punya tempat lagi di Dublin buntut agresi Tel Aviv di Jalur Gaza, Palestina, yang telah menewaskan nyaris 10 ribu orang.

"Israel memilih untuk tidak mengindahkan seruan [gencatan senjata] itu dan oleh karena itu posisi duta besar Israel untuk Irlandia sekarang tidak bisa dipertahankan di saat Israel bertahan dengan kekerasan yang semakin parah ini dan mengabaikan seruan internasional untuk gencatan senjata," kata McDonald dalam pernyataannya di gedung parlemen Irlandia, Jumat (3/11).

McDonald berkata demikian usai partainya dikritik karena abstain dalam pemungutan suara dewan pada mosi yang menyerukan pengusiran dubes Israel dari Irlandia.

Perubahan posisi Sinn Fein ini pun disambut oleh politikus People Before Profit TD, Paul Murphy, yang berharap bisa bekerja sama dengan Sinn Fein untuk mengusulkan mosi Dail guna mengusir Dubes Israel.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, McDonald meminta kepada pemerintah Irlandia untuk menggunakan setiap mekanisme diplomatik yang ada guna "memaksimalkan tekanan kepada Israel" agar segera melakukan gencatan senjata.

Menurutnya, gencatan senjata harus secepatnya dilakukan karena agresi di Gaza semakin hari semakin memperparah kondisi masyarakat sipil.

Lebih dari 9.770 warga Palestina tewas imbas serangan Israel sejak 7 Oktober lalu. Lebih dari 4.000 di antaranya merupakan anak-anak.

Warga yang terisolir hingga kini terus kesulitan lantaran bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk Israel ke Gaza sangat sedikit dan tak cukup memenuhi kebutuhan.

McDonald mengatakan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar "benar" saat menyebut tindakan Israel sudah melampaui bentuk pertahanan diri dan merupakan "sesuatu yang lebih mendekati balas dendam."

Menurutnya, tindakan Israel sekarang adalah perang ofensif terhadap warga sipil dan "harus dihentikan." Ia pun menyerukan pemerintah memberlakukan konsekuensi nyata atas agresi ini.

"Ketika Israel memalingkan wajah dari seruan gencatan senjata, ketika krisis semakin parah dan kekerasan menjadi semakin intens, maka jelas harus ada konsekuensi di sini di Irlandia," ucapnya, seperti dikutip Irish Independent.

"Dunia meneriakkan berhenti. Israel harus berhenti. Hamas harus berhenti. Semua orang harus berhenti, tetapi Israel sebagai protagonis utama perlu mendengar suara masyarakat internasional," tegas dia.

"Saya ingin neraka yang menghujani Gaza berhenti sekarang."

Sumber: cnnindonesia
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita