GELORA.CO - Mantan Sekretaris BUMN Said Didu merasa geram dengan lembaga survei saat menanggapi aspek intelektual bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka unggul dari Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam survei Indo Barometer.
Pasalnya menurut Said Didu, seharusnya aspek intelektual tidak diukur dengan survei, ia pun mencolek Mahfud MD yang kalah dari Gibran, padahal merupakan Guru Besar Hukum Tata Negara.
"Betapa bangsa ini betul-betul dibikin bodoh oleh tukang Surver - masa aspek intelektual dinilai dari hasil survey. Lama-lama tingkat keimanan seseorang pun akan disurvey juga. Prof @mohmahfudmd intelektualitasnya kalah sama Gibran?" ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (14/11).
Sementara itu, Peneliti Indo Barometer, Christopher Nugroho menyebutkan, aspek intelektual menjadi daya tarik paling dominan bagi pemilih untuk memilih. Hasilnya, Gibran unggul dengan dukungan 37,6 persen.
“Kami menemukan bahwa poin terkait dengan pintar atau intelektual dalam memilih calon wakil presiden mendominasi yaitu 16,6 persen,” kata Nugroho, di Jakarta, Sabtu (11/11/2023) dikutip dari Akurat.
Gibran unggul dalam kategori cawapres dengan intelektual tinggi mengalahkan Mahfud MD (23,3 persen) dan Muhaimin Iskandar (18 persen). Pemilih diyakini lebih mengedepankan penilaian dalam aspek intelektualitas pada Pilpres 2024 mendatang.
Sedangkan kategori kedua yang menggerakkan pemilih yakni pengalaman. Untuk urusan ini, Mahfud menjadi cawapres yang memiliki dukungan tinggi sebesar 43,6 persen.
Sekalipun baru dua tahun menjabat Wali Kota Solo, survei dari Indo Barometer juga menempatkan Gibran pada urutan kedua setelah Mahfud sebagai cawapres berpengalaman. Gibran meraih dukungan 19,2 persen mengalahkan Muhaimin dengan angka 16,7 persen.
Kategori lain yang menggerakkan pemilih yakni kepatuhan beragama. Dalam hal ini, Muhaimin meraih dukungan tertinggi dengan dukungan 60,0 persen mengalahkan Mahfud (32,7 persen) dan Gibran (1,8 persen).
Sumber: populis