Gaza Hari ini, Ribuan Nyawa Hilang hingga Penarikan Dubes dari Israel

Gaza Hari ini, Ribuan Nyawa Hilang hingga Penarikan Dubes dari Israel

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - konflik Israel-Palestina mulai memasuki bulan kedua, dimana tercatat ribuan nyawa hilang. Selain itu, menlu AS dan Turki sepakat agar pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa ada gangguan. 

Demikian topik berita utama seputar Gaza, sebagaimana dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (7/11/2023). 

Konflik Israel-Palestina memasuki bulan kedua dan jumlah korban tewas di Gaza melebihi 10.000 jiwa, kata kata Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Senin. 

Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan pada konferensi pers bahwa tentara Israel membunuh 10.022 orang dan melukai lebih dari 25.000 orang. 

 Korban tewas termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan. Sekitar 2.350 orang masih berada di bawah reruntuhan, tambahnya. 

Pada hari Senin, pesawat tempur Israel menargetkan tiga rumah sakit yang berdekatan di Kota Gaza, termasuk rumah sakit mata, rumah sakit jiwa dan Rumah Sakit Anak Al-Rantisi.

 Bantuan Kemanusiaan Sementara itu, Turki dan AS pada Senin sepakat untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilanda konflik tidak terganggu, kata sumber diplomatik Turki. 

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu di Ankara untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah kantong yang terkepung, serta hubungan bilateral. 

Tidak ada pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut, namun menurut sumber tersebut, Fidan menekankan kepada mitranya dari AS tentang perlunya mencegah Israel menargetkan warga sipil, menggusur orang-orang di Gaza, dan segera melakukan gencatan senjata. 

Penarikan Diplomat Afrika Selatan pada Senin mengumumkan bahwa mereka menarik semua diplomatnya dari Tel Aviv untuk berkonsultasi mengenai perang Israel di Gaza. “Genosida yang diawasi oleh komunitas internasional tidak dapat ditoleransi. 

Bencana besar lainnya dalam sejarah umat manusia tidak dapat diterima,” kata Khumbudzo Ntshavheni, seorang menteri di kantor kepresidenan, kepada wartawan. 

Menteri Luar Negeri Naledi Pandor mengatakan pada konferensi pers bahwa kementeriannya akan mendapat pengarahan lengkap dari diplomat yang dipanggil kembali dari Tel Aviv sehingga mereka dapat memutuskan apakah hubungan yang ada antara kedua negara dapat dipertahankan

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita