FX Rudy: Jokowi Masih Kader PDIP, Gibran Sudah Bukan

FX Rudy: Jokowi Masih Kader PDIP, Gibran Sudah Bukan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berbicara soal status Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya yang juga calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka di PDIP.

Rudy mengaku tidak tahu apakah Jokowi masih memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP atau tidak.

Namun, ia menegaskan bahwa Jokowi ditugaskan partai untuk menjadi presiden memperjuamgkan kesejahteraan rakyat.


Dengan demikian, menurutnya Jokowi masih Kader PDIP.


"Kalau masalah KTA masih punya apa nggak saya nggak tahu. Tapi bahwa dia ditugasi oleh partai untuk menjadi presiden berjuang meraih sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat," kata Rudy saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (29/11/2023).

"(Jokowi) Masih kader PDIP dong. Wong dia pernah jadi pengurus DPD, hanya catatan di SK pun nggak masalah bagi saya," sambung dia.

Ketika ditanya soal KTA Gibran, Rudy menegaskan sudah bukan kader PDIP.



Ia mengatakan, apakah Gibran mengembalikan KTA PDIP atau tidak, Gibran sudah bukan kader PDIP. 


"KTA mau dikembalikan, atau tidak dikembalikan ya bukunya sudah saya tutup. Sudah bukan kader PDIP. Nggak, nggak perlu (surat-suratan lagi). Tutup buku. Jadi kalau ada apa-apa, Mas Gibran bukan kader PDIP," kata dia.


Gibran Tak Balas Surat

Dilansir TribunSolo.com, Gibran menepis pernyataan Hasto Kristyanto yang menyebut dirinya telah berkirim surat kepada DPC PDIP Solo.

Ia pun menegaskan tidak pernah membalas surat dari DPC PDIP Solo itu.

Mengenai isi surat yang diterimanya, ia kembali menegaskan tidak ingin mengungkapkannya kepada awak media.

"Iya, isi suratnya tidak bisa saya ekspos lah ya ke media, yang jelas sudah kami terima," kata dia.


Sekjen PDIP Sebut Gibran Sudah Pamit
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah berpamitan dari partai.

Hal itu disampaikannya saat ditanya wartawan apakah Gibran telah mengundurkan diri atau diberhentikan dari PDIP pasca resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

"Jadi, sudah pamit. Kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho welo welo (sangat jelas sekali, Bahasa Jawa)," kata Hasto usai menghadiri acara deklarasi Yenny Wahid dan Barikade Gus Dur di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta pada Jumat (27/10/2023).

Lebih lanjut, Hasto juga mengungkapkan terkait Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP milik Gibran, bakal diurus oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.

"Maka ini sekarang Pak Rudy Solo kemarin sudah melaporkan kepada Ibu Ketum, karena Mas Gibran dulu diberikan KTA melalui DPC Solo dan kemudian Mas Gibran kan sudah pamit kepada Mbak Puan," terang Hasto.

Ditanya lebih jauh soal status Gibran di PDIP, Politikus asal Yogyakarta itu menyinggung warna merah yang sudah berubah menjadi kuning.

Meski, dia tak memerinci apakah itu tanda bahwa Gibran berpindah ke Partai Golkar, seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya.

"Bentar, kalau enggak tegas, warna merah dan kuning sama enggak?" tanya Hasto kepada wartawan yang bertanya.




Setelah Gibran Daftar ke KPU
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader partainya.

Menurut Komarudin, Gibran sudah tak lagi menjadi kader PDIP setelah mendaftarkan diri ke KPU menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Sebab, dia menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali meminta kadernya agar tidak boleh bermain dua kaki.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM. Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Komarudin dalam keterangannya pada Kamis (26/10/2023).

Komarudin menjelaskan dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti, dan beralih merupakan hal yang biasa. 

"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDIP," ujarnya.

Namun, dia menyebut masih banyak kader PDIP yang berpotensial meski putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu keluar.

"Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar-mahfud," ucap Komarudin.

Komarudin menuturkan pernyataan tegak lurus, hitam puti sudah berulang kali disampaikan. 

“Pada akhirnya, melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, akhlak, karakter, dan perilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita