Eks Ketua KPK Minta Anwar Usman Mundur untuk Kembalikan Marwah MK

Eks Ketua KPK Minta Anwar Usman Mundur untuk Kembalikan Marwah MK

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana meminta Anwar Usman segera mundur dari hakim konstitusi. Hal ini penting, untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap Mahkamah Konstitusi (MK).
 
Pasalnya, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menjatuhkan sanksi etik pelanggaran berat terhadap Anwar Usman. Sehingga, Anwar dicopot dari jabatan Ketua MK.
 
“Kami menuntut yang Mulia Anwar Usman mengundurkan diri, karena keputusan MKMK itu menurut kami sudah merupakan cacat etika yang berat untuk seorang hakim MK,” kata Erry kepada wartawan, Senin (13/11).
 
Erry juga menilai, apa yang dilakukan oleh Anwar Usman terindikasi kuat sebagai sebuah tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Keputusan Anwar Usman mengizinkan aturan baru terkait batas usia capres-cawapres terbukti mendorong Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Prabowo.
 
“KKN terlalu kental, terlalu nampak, baik untuk keuntungan sendiri, keuntungan kelompok, dan keuntungan keluarga,” tegas Erry.
 
Baca Juga: Anwar Usman Dicopot dari Ketua MK: TPN Ganjar-Mahfud Prihatin, Tim Prabowo-Gibran Makin Semangat
 
Sementara itu, budayawan Goenawan Mohamad menyesalkan terjadinya skandal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat minimal batas usia capres-cawapres. Ia menyesalkan suasana Pilpres 2024 yang tak kondusif.

"Terjadinya skandal, skandal saya sebut, di Mahkamah Konstitusi menunjukkan hal tersebut. Belum lagi nanti saya dengar penutupan saluran suara dan lain sebagainya. Kalau itu terjadi pilpres yang akan datang bisa tegang. Mestinya ada yang menang, tetapi kemenangan itu, kemenangan yang kosong, karena kemenangan sebenarnya harus ada legitimasi bukan hanya legalitas," ungkap Goenawan.
 
Goenawan pun mengungkapkan, banyak kebohongan yang diucapkan oleh presiden. Bahkan, ia mengungkapkan saat ini semua bisa dibeli. 
 
"Kesetiaan bisa dibeli. Suara bisa dibeli, kedudukan bisa dibeli. Jadi, apa yang ikhlas itu sudah mengalami erosi yanK berat. Kalau sebuah masyarakat kehilangan saling percaya, sudah selesai," pungkas Goenawan.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita