Eks Kader Demokrat Beralih Dukung Ganjar-Mahfud, Sahat Saragih: SBY Setengah Hati Dukung Gibran

Eks Kader Demokrat Beralih Dukung Ganjar-Mahfud, Sahat Saragih: SBY Setengah Hati Dukung Gibran

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Forum Komunikasi Lintas Pendiri Deklarator Kader (FKLPDK) beralih dukungan ke paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dari sebelumnya mendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Umum FKLPDK yang merupakan mantan kader Partai Demokrat, Sahat Saragih, mengklaim Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambanh Yudhoyono (SBY) dipastikan setuju dengan keputusannya.

“Saya boleh katakan juga, SBY juga setuju,” kata Sahat di 678 Hotel, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).

Menurutnya, ada indikasi SBY mendukung setengah hati kepada Prabowo-Gibran. Alasannya karena Partai Demokrat tidak memasang spanduk bergambar Gibran.

“Alasannya indikasinya adalah coba lihat, seluruh spanduk atau iklan dari partai saya, Partai Demokrat tidak ada gambar Gibran,” tuturnya.

“Yang sekarang kita lihat berkeleweran di Republik Indonesia ini, spanduknya Partai Demokrat, itu tidak ada Gibran. Itu artinya, SBY tetap memegang teguh kenegarawannya, demi rakyat berkeadilan dan berkemakmuran.

Jadi arti spanduk enggak ada Gibran itu adalah berkeadilan dan berkemakmuran,” tambah Sahat.

Dia kemudian meyakini SBY juga ada indikasi mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Dia mengklaim mengenal SBY sebagai sosok negarawan yang tidak sembarangan memberikan dukungan.

“Saya berkeyakinan juga abang saya SBY adalah negarawan tidak smebarangan juga dia pro sana, pro sini, tapi dia lebih mementingkan kepentingan negara untuk rakyat yang tadi saya sampaikan, berkemakmuran dan berkeadilan,” jelasnya.

Sebagai informasi, Sahat memimpin deklarasi FKLPDK bersama sekitar 1.000 kader. Deklarasi itu diterima langsung oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

Dia mengungkapkan alasan menarik dukungan Prabowo-Gibran dan beralih ke Ganjar-Mahfud, karena menganggap Prabowo terlalu bergantung dengan Presiden Jokowi.

“Karena memang rakyat tahu dan kamu menilai Prabowo tergantung kepada Jokowi. Artinya tidak ada kepercayaan Prabowo dalam dirinya lagi. Jadi effory-nya tidak keluar, tidak percaya diri,” tandas Sahat.

Sumber: tvone.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita