GELORA.CO - Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo yang berada di Jalan Hasanudin, Brengosan, Kampung Brengosan didatangi sejumlah polisi Rabu, (08/11) pagi tadi.
Foto sejumlah polisi yang sedang mendatangi kantor DPC PDIP itupun tersebar luas. Terlihat beberapa polisi berhenti di depan Kantor DPC PDIP tersebut.
Saat tim tvOnenews.com mencoba menelusuri kebenaran foto tersebut. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya membenarkan ada sejumlah polisi yang mendatangi kantor DPC PDIP Solo.
"Pagi tadi saya lihat depan masjid. Saya habis jualan tau depan masjid. Sekitar jam 8 sampai 9 kurang lebih. Gak tau mereka ngapain. Baru kali ini kemarin- kemarin saya ga tau," kata seorang warga pemilik toko kelontong di depan Kantor DPC PDIP Solo.
Menurut pengakuan warga tersebut, polisi sempat mengajukan pertanyaan pada warga sekitar.
"Sempat ditanyain yang jaga sini ? saya jawab yang jaga lagi keluar. Mereka bilangnya lagi patroli katanya begitu," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo juga mengetahui dan mendapatkan foto yang beredar bahwa kantor DPC PDIP Solo didatangi polisi. Rudy justru menilai bahwa hal tersebut adalah hal yang tidak wajar.
"Hal ini menurut saya, hal yang gak wajar. Karena apapun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN. Kalau tidak ada kegiatan mampir di DPC itu hal yang gak wajar. Itu bentuk atau membuat opini bahwa ada intervensi dari aparatur negara," katanya ditemui di kediaman Pucang Sawit.
Oleh karena itu dirinya menghimbau dan berharap kepada aparatur negara. Mulai dari TNI, Polri, dan ASN untuk bertindak netral.
"Saya selalu sampaikan babinsa tugasnya adalah membantu polisi untuk keamanan dan ketertiban masing-masing kelurahan. Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi, orang akan menilai ini adalah bentuk intervensi dan intimidasi. Supaya orang takut ke DPC," sambungnya.
Rudy kemudian menyayangkan hal tersebut terjadi. Karena sepengetahuannya dari dulu sampai sekarang kantor DPC tidak pernah didatangi polisi seperti itu.
"DPC itu rumah partai dan rumah rakyat bukan rumah pencuri, bukan rumah pembuat narkoba, dan bukan rumah judi. Inikan pada nanya ke saya ada pemikiran bahwa sudah dimulai melakukan intervensi pada partai politik yang ada," paparnya.
Rudy menjelaskan bahwa saat ini Kantor DPC PDIP Solo kondisinya masih kosong dan belum ada aktivitas pasca diresmikan beberapa waktu lalu.
Pasca didatangi sejumlah polisi, Rudy juga enggan mengkonfirmasi terkait hal tersebut.
"Ngapain konfirmasi, fotonya udah beredar sampai pusat saya juga taunya dari temen-temen pusat. Saya juga ga tau," jelasnya.
Rudy kemudian membantah kedatangan polisi tersebut karena adanya informasi pengerahan masa kader PDIP pasca adanya putusan MKMK.
"Saya setiap pagi mengirim pesan dilarang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain dan masyarakat. Himbauan-himbauan terus saya tegaskan kuk," tandasnya.
Sementara itu Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, keberadaan anggota kepolisian di kawasan kantor DPC PDIP Solo tersebut adalah merupakan patroli rutin yang dilakukan untuk menjaga situasi kemanan jelang Pemilu 2024.
Kapolres juga menegaskan bahwa patroli tersebut adalah hal biasa yang juga dilakukan di banyak tempat, di instansi-instansi lainnya di wilayah hukum Polresta Surakarta.
"Patroli rutin aja, gak ada yang istimewa dan tidak ada maksud apapun. Memang tugas polisi ya patroli. Tidak hanya PDIP tapi juga ke tempat lainnya seperti KPU, Bawaslu dan kantor-kantor lainnya. Untuk memastikan situasi aman" jelas Kombes Pol Iwan Saktiadi
Sumber: tvOne