Bidoata Lengkap Anggota DPR Vita Ervina yang Rumahnya Digeledah KPK

Bidoata Lengkap Anggota DPR Vita Ervina yang Rumahnya Digeledah KPK

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina, pada Rabu (15/11/2023).

Penggeledahan dilakukan terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menjerat mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Benar, tim penyidik KPK telah lakukan penggeledahan rumah dinas anggota DPR dimaksud. Terkait perkara dugaan korupsi tersangka SYL dkk," kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Dari upaya paksa itu, tim KPK mengamankan barang bukti yang terkait dengan perkara SYL yaitu catatan dokumen dan bukti elektronik.


"Segera disita sebagai barang bukti dalam berkas perkara teraebut," ungkap Ali.


Lalu siapa sebenarnya Vita Ervina? Berikut biodata lengkapnya seperti dikutip Tribunnews.com dari situs dpr.go.id.

Riwayat Pendidikan

SD:  SD Negeri Ciracas 11 Pagi Jakarta, Tahun: 1986 - 1992
SMP: SMPN 210 Cicaras Jakarta, Tahun: 1992 - 1995
SMA: SMK Negeri 5 Jakarta. Tahun: 1995 - 1998
S1 Manajemen, Universitas Pancasila Jakarta. Tahun: 2011 - 2014
S2 Master of Business Administration (MBA), Universitas Gadjah Mada. Tahun: 2016 - 2019

Riwayat Pekerjaan

Anggota DPR RI dari PDIP. Tahun: 2019 - sekarang. 
Tim Transisi Jokowi-JK/Rumah Aspirasi Rakyat. Tahun: 2014 - 2014
Staf Khusus Sekretariat Jenderal DPP PDIP, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Tahun: 2014 - Sekarang
DPR RI, Sebagai Asisten Anggota DPR RI. Tahun: 2009 - 2011
Wiraswasta. Tahun: 2001 - Sekarang
Staf Sekretariat DPP PDI Perjuangan. Tahun: 2000 - 2009
Staf Koperasi Mega Gotong Royong.  Tahun: 1999 - 2000
Riwayat Organisasi

Koperasi Karyawan sebagai Bendahara. Tahun: 2006 - 2008
Anggota Departemen dan Organisasi DPC PDIP Jakarta Timur. Tahun: 2006 - 2010
Sekretaris PD Oikumene Muda Cicaras. Tahun: 1997 - 199

Kasus SYL

Seperti diketahui SYL atau Syahrul Yasin Limpo dijerat tersangka oleh KPK atas dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.

Politikus Partai NasDem itu dijerat bersama dua pejabat Kementan lain, yakni Direktur Mesin dan Alat Pertanian Muhammad Hatta dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

SYL dkk disebut melakukan korupsi disertai pemerasan dengan mengumpulkan uang dari sejumlah pejabat eselon 1 dan 2 di Kementan.


Nilainya mencapai 4.000 hingga 10.000 dollar Amerika Serikat (AS) per bulan. Uang yang terkumpul diduga mencapai Rp13,9 miliar.

Khusus SYL, dia juga dijerat dengan pasal mengenai tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Bekas Gubernur Sulawesi Selatan diduga menggunakan hasil korupsi itu untuk keperluan pribadi dan keluarga.

Termasuk untuk pembayaran kredit mobil Toyota Alphard hingga perawatan wajah bagi keluarga SYL.

Para tersangka disangkakan melanggar Pasal 12 huruf e dan Pasal 12 huruf B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Teruntuk SYL juga disangkakan melanggar Pasal 3 dan atau Pasal 4 UU 8/2010 tentang TPPU.

Dalam proses penyidikan, KPK telah mencegah anggota keluarga SYL ke luar negeri selama enam bulan hingga April 2024.

Mereka yang dicegah yaitu istri SYL bernama Ayun Sri Harahap yang berprofesi dokter.

Kemudian anak SYL bernama Indira Chunda Thita yang juga anggota DPR; dan cucu SYL bernama Andi Tenri Bilang Radisyah Melati yang berstatus mahasiswa

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita