Baliho Kaesang Ramai Mejeng di Kawasan Tanjung Duren Jakarta, Warga: Rusak Keindahan Kota

Baliho Kaesang Ramai Mejeng di Kawasan Tanjung Duren Jakarta, Warga: Rusak Keindahan Kota

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seusai resmi dinobatkan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep langsung tancap gas membangun citra.

Salah satunya dengan memasang foto atau gambar dirinya berukuran besar di sejumlah titik strategis.

Foto dalam bentuk baliho atau billboard tersebut seperti muncul dalam waktu sekejap. 

Dalam baliho tersebut, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut tapil dengan pose santai atau nonformal. 

Baliho-baliho tersebut antara lain tampak bertebaran di seluruh wilayah Ibu Kota Jakarta, seperti di Jalan Ring Road, Jakarta Barat; Jalan Panjang, Jakarta Barat; dan kawasan Tanjung Duren, Jakarta.

Di Tanjung Duren Barat, Jakarta Barat, deretan baliho besar berukuran kurang lebih 2x1 meter persegi tampak berdiri di sisi-sisi jalan.

Baliho itu didirikan menghadap ke arah pengguna jalan dan disandarkan di dekat tiang listrik, menggunakan bambu yang dirangkai sedemikian rupa. 

"Politik Santun & Santuy. Kaesang Pangarep, Ketua Umum DPP PSI," demikian tertulis dalam spanduk yang sebagian besarnya diisi oleh pose Kaesang tengah memakai tas selempang teddy bear cokelat.

"Politik Riang Gembira," tulis keterangan dalam baliho lainnya yang tak jauh dari lokasi baliho pertama.

Di mana pada baliho kedua, tampak foto Kaesang yang tengah menukikkan tangan berbentuk simbol hati di atas kepalanya.

Ada pula spanduk lainnya yang menampilkan foto dirinya dan sang ayah, Presiden Joko Widodo. 

Akan tetapi, spanduk bersama Jokowi itu menampilkan pose yang lebih formal dari dua spanduk lainnya. 

Pewarnaan spanduknya pun dibuat netral berwarna hitam putih, sehingga tak begitu mencolok.

Hanya saja di sudut kanannya, disertakan logo PSI berwarna merah menyala dan keterangan angka '15'.

"Generasi Optim15," tulis keterangan dalam baliho itu.

Terkait terpasangnya banyak baliho di sisi kanan kiri jalan, salah satu pengguna jalan, Zizi (25) mengaku resah.

Menurutnya, terlalu banyak baliho dengan gambar yang sama nan mencolok di sepanjang jalan, membuat kota Jakarta tak lagi estetik.

"Sebagai pengguna jalan yang setiap hari lewat jalan itu saya merasa terganggu ya. Karena jalanan kan seharusnya steril," kata Zizi kepada Warta Kota, Kamis (9/11/2023).

"Setahu saya, pemasangan atribut parpol juga ada aturannya. Apalagi kan itu di fasilitas umum," lanjutnya mengeluh.

Wanita berambut bondol itu juga turut menyoroti soal kehadiran pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat kala dihadapkan dengan situasi tersebut.

"Ada baiknya, dari Pemkot juga bertindak dengan adanya atribut parpol di sepanjang jalan yang mengganggu pengguna maupun estetika ruang publik," katanya.

Sementara itu, Warta Kota mencoba mengonfirmasi temuan itu kepada Abdul Roup selaku Koordinator Divisi Pencegahan Pengawasan, Partisipasi Masyarakat, Humas dan Hubungan antar Lembaga ( P2H) Jakarta Barat. 

Menurutnya, pemasangan alat peraga sosialisai (APS) seperti baliho, diperkenankan sepanjang tidak berada di tempat terlarang dan narasinya tidak mengandung unsur kampanye.

Kendati begitu, pihaknya tak mengetahui apakah pemasangan baliho yang menampilkan wajah Kaesang di beberapa ruas jalan itu sudah berizin atau belum.

Pasalnya, hal itu bukanlah menjadi kewenangannya.

"Masalah izin ada di Pemda. Kami hanya mengawasi titik pemasanganya di area yang dilarang atau bukan. Terus narasinya ada unsur kampanye atau tidak," ujar Roup saat dibubungi Warta Kota, Kamis.

"Unsur kampanye yang dimaksud adalah menggambarkan citra diri, ada ajakan untuk memilih mencoblos atau mencentang (baik melalui simbol atau narasi), visi misi, atau kata dukungan (mendoakan)," lanjutnya.

Kendati demikian, saat ditanyai apakah baliho Kaesang itu termasuk kampanye jelang Pemilu 2024 atau tidak, Roup menyebut jika semua itu masih bagian dari sosialisasi.

"Akan tetapi tetap menjadi pengawasan kami, jika ada indikasi pelanggaranya kami akan tindak lanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku," pungkasnya.

Komentar Rocky Gerun

Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti baliho Kaesang Pangarep yang beredar luas di Indonesia.

Pengamat yang cukup berani ini menyatakan ada tangan penguasa yang bermain, sehingga baliho anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini masif bertebaran di Indonesia.

Rocky Gerung sedikit kepo, dia menyoroti sumber dana di balik pemasangan baliho Kaesang.

"Apakah PSI punya dana sebesar itu, di mana dia (baliho dicetak) sehingga dalam satu hari sudah ada 1,5 juta itu?" ujar Rocky seperti dilansir dari video YouTubenya.

Rocky kemudian menghitung berapa banyak uang yang dikeluarkan PSI hanya untuk membuat baliho Kaesang Pangarep.

"Bahkan dikatakan di situ akan disebar di seluruh Indonesia, saya menghitung akan ada 10 juta baliho disebar," ujarnya.

"Di Indonesia ada 74 ribu lebih desa, kalau satu desa ada 20 (baliho). Jadi akan ada 1,5 juta baliho dipasang di desa-desa. Dari mana uangnya, kalau satu baliho Rp100 ribu?" lanjut Rocky.

 Baca juga: Kaesang Ajak Gibran Gabung PSI, Tunggu Hasilnya

"Jadi Anda bayangkan, satu anggota keluarga difasilitasi sedemikain masif oleh kekuasaan, uang dan aparat. Saya bisa menduga itu dipasang polisi. Mana mungkin PSI sebanyak itu bisa pasang (baliho) se-Indonesia?" tegasnya.

Seperti di Kota Medan, warga kesal melihat banyaknya baliho Kaesang dengan tingkah jenaka.

Sebagian warga mengaku sebal melihat wajahnya yang konyol.

Mereka pun minta Wali Kota Medan Bobby Nasution segera menertibkan.

Menurut Bobby Nasution, sebelum adanya baliho dari PSI, sudah banyak baliho partai lain di Kota Medan.

Bobby mengaku sudah berkali-kali menertibkan spanduk-spanduk baik baliho partai maupun baliho lainnya.

"Ya semuanya saya sampaikan dari kemarin juga banyak (baliho) itu dari kemarin juga saya sudah tertibkan beberapa spanduk dan bendera-bendera saya di adu domba," katanya beerapa waktu lalu.

Bobby juga menceritakan dirinya pernah difitnah mencopot bendera partai Golkar.

"Saya pernah dibilang mencopot partai Golkar padahal bukan. Begitupun untuk hari ini beberapa spanduk akan dicopot juga," jelasnya.

Untuk itu Bobby Nasution, mengajak seluruh masyarakat dan partai untuk menjaga ke estetikan Kota Medan.

"Nah ini tetap sama-sama Boleh saja mengkampanyekan, menyuarakan dalam bentuk apapun termasuk umbul-umbul dan ini tetap ketertiban harus di jaga," pungkasnya.

Pantauan Tribun Medan, baliho Kaesang bertulis berbagai narasi mulai dari, Politik Adalah Jalan Ninja Kita, Politik Move On, Partai Jokowi, Politik Santun dan Santuy hingga Politik Riang Gembira.

Dari semua baliho PSI, terlihat wajah Kaesang dan ayahnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baliho tersebut sangat banyak ditemui di kota Medan bahkan hampir di seluruh perempatan jalan.

Baliho Kaesang Pangarep juga banyak di Blora, Jawa Tengah.

Kaesang tampil beda dengan politisi lain yang terkesan kaku, dia justru mengenakan kaus berwarna hitam dan boneka dengan tulisan 'Politik Santun & Santuy'.

Sedangkan dalam baliho lainnya, tampak Kaesang menggunakan jaket PSI dan tangan membentuk "Love" dan bertuliskan 'Politik Riang Gembira'.

Terkait dengan adanya baliho bergambar Kaesang Pangarep yang seperti itu, Ketua DPD PSI Blora, Haisy Fermita Budiasih angkat bicara.

Menurutnya, baliho-baliho bergambar Kaesang yang beda dari lainnya memang telah menjadi tagline dari PSI.

"Ya karena di PSI itu kami punya tagline politik riang gembira. Jadi kita selalu menyuarakan bahwa politik itu jangan kaku-kaku. Kita masih bisa sharing dengan enak, dengan senang," ucap Haisy saat ditemui Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Haisy menjelaskan pose-pose Kaesang Pangarep memang sengaja dibuat menarik bagi generasi muda saat ini.

"Iya kan soalnya milenial ya, gen Z," ujarnya.

Bahkan, PSI Blora mengaku telah menyebarkan baliho bergambar tokoh nasional dan Kaesang dengan jumlah sekitar 1.000-an.

Wilayah Kecamatan Subang juga tak luput dari serbuan baliho Kaesang Pangarep.

Belum lama ini, muncul video viral terkait baliho Kaesang Pangarep.

Video tersebut memperlihatkan gambar Kaesang yang di belakangnya ada sang ayah, Jokowi.

Perempuan dalam video yang viral mengatakan, jika baliho Kaesang ini dipasang secara masif di Kecamatan Subang secara misterius karena tiba-tiba ada.

Ia juga mempertanyakan dari mana modal PSI untuk bisa membuat baliho yang dipasang ini.

"Balihonya sudah terpampang di mana-mana. Kalau kami hitung-hitung, dari ujung selatan sampai uung utara Kabupaten Subang, lebih dari 30 kecamatan yang ada, setiap kecamatan tak kurang dari 50 baliho," katanya.

Dalam video "Kami Muak" tersebut, dikatakan bahwa baliho Kaesang yang tiba-tiba muncul di Kecamatan Subang tersebut tanpa izin.

"Baliho ini tanpa izin, tidak bayar pajak, mentang-mentang anak Presiden. Kami muak," katanya.

Kritik "Kami Muak" sebenarnya bukan hanya soal baliho Kaesang, namun mulusnya jalan putra bungsu Jokowi tersebut menuju posisi tinggi dalam sebuah partai.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita