Yaqut soal Pendisiplinan: Saya Ketua PKB, kalau Kiai yang Panggil Saya Taat

Yaqut soal Pendisiplinan: Saya Ketua PKB, kalau Kiai yang Panggil Saya Taat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut tidak akan mencabut pernyataan soal "jangan pilih pemimpin karena mulutnya manis, mukanya ganteng."  Soal pendisiplinan dari PKB, partai yang menaunginya, Gus Yaqut ingin melihat dulu siapa yang memanggil.

"Yang manggil siapa dulu? [Kalau] Dewan Syura, ya, saya taat kepada kiai, to'atan [taat]," kata Gus Yaqut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/9).

Gus Yaqut mengatakan, dirinya masih berstatus sebagai pengurus PKB. Sampai saat ini belum ada panggilan terkait pendisiplinan itu.

"Saya salah satu ketua di DPP PKB, enggak tahu apakah sudah direvisi atau belum, saya enggak tahu. Tapi soal apakah dipanggil, saya belum dapat surat panggilan sampai sekarang," tambah Gus Yaqut yang menjabat Ketua DPP PKB Bidang Pertahanan dan Keamanan ini.

Menag Gus Yaqut jadi sorotan menyusul petuahnya agar berhati-hati memilih pemimpin.

"Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng, itu dipilih. Jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya bagus, syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih," katanya di Solo, dikutip dari Antara, Sabtu (30/9).

Waketum PKB Jazilul Fawaid menyayangkan pernyataan Gus Yaqut karena justru dapat memecah belah. Ia mengatakan sebagai kader PKB, Gus Yaqut akan mendapat pendisiplinan partai.

Meski, ia tak merinci pendisiplinan yang dimaksud.

"Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Publik tentu juga akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi, bingung, dan menggiring opini yang nggak perlu," kata Jazilul, Minggu (1/10).

"Kita serahkan ke mekanisme internal organisasi. Saya yakin cepat atau lambat itu sudah ada pendisiplinan, kok. PKB selalu menempatkan diri sebagai partai terbuka untuk menjaga kebersamaan, menjadi partai pemersatu," imbuh dia.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita