GELORA.CO - Tarik menarik dukungan dalam kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 terus bergulir.
Terdapat dua sosok yang bersaing sebagai Cawapres dalam koalisi partai yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Sosok pendamping Prabowo Subianto itu antara lain Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Putra Presiden Republik Indonesia, Joko WIdodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Dalam dinamika politik, PAN mengusulkan Erick Thohir maju sebagai Cawapres Prabowo.
Sedangkan PBB meminta Ketua Umumnya, yakni Yusril Ihza Mahendar maju sebagai Cawapres.
Sementara, Partai Golkar yangs ebelumnya mengajukan Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto maju sebagai Cawapres akhirnya mundur.
Lewat Rapimnas yang digelar di DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat pada Sabtu (21/10/2023), Partai Golkar mengajukan Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Beragam tanggapan pun disampaikan masyarakat terkait keputusan Partai Golkar tersebut.
Sebagian besar menilai pencalonan Gibran sangat memaksakan.
Mengingat Gibran merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang notabene lawan politik Koalisi Indonesia Maju (KIM), termasuk Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 maupun Pemilu 2024.
Selain itu, Gibran yang merupakan respresentasi dari Jokowi dinilai telah mengkhianati PDIP, khususnya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang membesarkan nama Jokowi.
Diketahui, Jokowi dibesarkan oleh PDIP hingga terpilih menjadi Wali Kota Solo selama periode 2005-2012.
Selanjutnya, Jokowi terjun dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta dan dinyatakan menang bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada tahun 2012.
Namun, belum selesai menuntaskan janji politiknya, Jokowi kemudian didorong maju dalam Pilpres 2014.
Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla dinyatakan menang melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Lima tahun berselang, Jokowi yang diusung PDIP maju bersama KH Maruf Amin kembali menang ketika berhadapan dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Terkait adanya isu pengkhinatan yang diduga dilakukan oleh Jokowi dan Gibran terhadap PDIP, beragam komentar dituliskan di media sosial.
Tak terkecuali Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Dalam status twitternya @rockygerung_rg pada Sabtu (21/10/2023), Rocky gerung memberikan masukan kepada kubu 'banteng' yang diduga adalah PDIP.
Dirinya menilai hal terbaik untuk membalaskan dendam akibat dikhianati, banteng harus segera melakukan konsolidasi internal.
Konsolidasi internal dilakukan agar dapat segera melakukan pemakzulan atau impeachment.
"Untuk membalaskan dendam karena ditusuk dari belakang oleh si Plongo, ada baiknya Banteng konsolidasi internal untuk meng-impeach si Plongo," tulis Rocky Gerung.
"Masih ada waktu untuk mempermalukan harga dirinya," tambahnya.
Status Rocky Gerung pun disambut ramai masyarakat.
Beragam pendapat pun dituliskan dalam kolom komentar postingannya.
@wigRahman: Skor masih 1 - 1 nih, 1 utk plongo vs 1 utk emak. Ayo mak, buat 2-1 & 3-1 utk emak
@Umar83638540: G akan berani @puanmaharani_ri makzulkan Joko Walopun Joko berkhianat lbh dahsyat dri SBY menurut PDIP Krn semua kekuatan ada dlm genggaman Joko Jika PDIP ada kekuatan,maka jauh hari sdah dmakzulkan sprt gusdur
@penyndiri: Tapi, apakah benar siplongo memegang kendali perangkat hukum, sedangkan petinggi" Banteng banyak tersandera kasus korupsi ?
@ArmaZulfikar: Hmm... sepertinya misi pak timbul sukses dengan ajian sun Tzu " menjilat langit membelah samudera".. akhirnya sekoci rezim ini terpecah belah. Tuk melemahkan musuh yg kuat harus dari dalam.
@igun_gunarto: Kuy ah.. biar sama2 bongkar busuknya
@esti_upay: Lolos dari ini rakyat msh bisa nobar kasus ijazah bodong...
@ghiffy95: Biar sekalian pemilih nya juga bikin malu!
@GeraldiRahman: Penasaran bung rg ke arah mana 2024.
@HerryAchmad81: Gak berani, Banteng mungkin tersandera banyak kasus
@PekPekok: Ide briliant mbak @puanmaharani_ri
@dioxx__: Pelan pelan pak supri
@kecapbango91: Saya tidak yakin banteng dan partai koalisinya berani lakukan impeach. Sama-sama punya borok. Takut dibongkar. KPK belum di mainkan
Sumber: wartakota