GELORA.CO – Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Meneteri Pertanian atau Mentan hari ini, Rabu (25/10) sekitar pukul 9.00 WIB.
Andi Amran Sulaiman ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pertanian (Mentan), menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang sedang terjerat kasus korupsi di lingkungan Kementan.
Pelantikan Andi Amran Sulaiman sebagai Mentan dipimpin langsung oleh Jokowi di Istana Merdeka. Amran Sulaiman mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan.
Andi Amran sendiri bukan orang baru di pemerintahan Jokowi. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian pada masa awal pemerintahan Jokowi pada periode 2014-2019.
Artinya, ini merupakan kedua kalinya Andi Amran ditunjuk menjadi Menteri Pertanian (Mentan) di pemerintahan Joko Widodo.
Sebagaimana Syahrul Yasin Limpo, Andi Amran Sulaiman juga merupakan putra Sulawesi Selatan. Ia lahir di Desa Mappesangka, Dusun Bakung’e, Bone pada 27 April 1968.
Ayahnya adalah seorang veteran perang, yang bernama Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta. Sedangkan ibunya bernama Andi Nurhadi Petta Bau.
Amran menempuh pendidikan hingga sekolah menengah atas di Bone tempat kelahirannya, lalu merantau ke Kota Makassar untuk menempuh pendidikan tinggi.
Ia merupakan jebolan Fakultas Pertanian Universitas HAsanuddin atau UNHAS Makassar. Sebagai anak desa sekaligus mahasiswa pertanian, ia tergerak untuk menemukan solusi mengatasi tikus sebagai hama di lahan pertanian.
Pada tahun 1992, Amran menemukan racun tikus dan menguji coba formula TIRAN 58PS dan ALPOSTRAN yang disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan saat itu di kantor Gubernur.
Lalu pada tahun 1996, Amran mulai bekerja sebagai PNS di PTPN XIV, walaupun gajinya saat itu hanya Rp150 ribu per bulan. Saat itu ia mampu merintis paten formulasi racun tikus yang diberi nama merek TIRAN, yang berarti Tikus diRacun Amran
Selain menemukan formulasi racun tikus, ia juga mampu menemukan formulasi yang bisa menanggulangi hama babi hutan sebanyak 2.340 ekor dalam semalam.
Setelah bekerja sebagai PNS selama tiga tahun, akhirnya Arman memutuskan resign dan memilih kembali ke kampung halamannya untuk berbisnis racun hama.
Ia kemudian mendirikan kantor pertama CV. Empos Tiran, yang selanjutnya mengalami perkembangan pesat. Bukan lagi hanya memproduksi racun tikus, tetapi juga merambah ke berbagai bidang.
Bisnisnya terus merambah ke berbagai bidang, seperti distributor semen, distributor unilever, tambang nikel, tambang emas, batu bara, SPBU, peternakan sapi, pakan ternak, sampai perkebunan jambu mete.
Tiran Group miliknya juga membangun pabrik gula kristal putih di Bombana, Sulawesi Tenggara, dengan perkebunan tebu seluas 63 ribu hektar.
Kemudian pada 27 Oktober 2014, Amran ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian. Lalu pada hari ini, Rabu (25/10), Amran kembali ditunjuk sebagai Menteri Pertanian untuk kedua kalinya.
Sumber: jawapos