Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Menyerahkan Diri ke Polda Jabar

Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Menyerahkan Diri ke Polda Jabar

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang sempat jadi misteri kini mulai terkuak.

Setelah Danu sempat jadi saksi akhirnya menyerahkan diri setelah 2 tahun menyimpan rahasia kasus subang,.

Danu mengakui terkait dalam pembunuhan sadis Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Selasa (17/10/2023) penyerahan Danu dibenarkan kuasa hukumnya bernama Achmad Taufan.

Achmad Taufan menyebut jika kliennya Danu sejak awal kasus mendapatkan terlalu banyak intervensi,

Ia menceritakan bahwa Danu belasan kali diinterogasi bukan di kantor Polisi.

"Di luar agenda pemeriksaan yang resmi, Danu lebih dari 15 kali dijemput oknum menyatakan penyidik. Dalam perjalanan tidak ke polres melainkan ke lokasi yang Danu sendiri tidak tahu. Dan di situ banyak intervensi yang Danu alami. Sehingga dengan umur Danu yang masih sangat muda, menghadpai situasi seperti ini pasti mengalami guncangan," kata Taufan.

Menurutnya Danu sudah menginap di Polda Jabar sejak Senin (16/10/2023).

"Danu sejak kemarin sudah datang ke Polda tanpa dipanggil oleh penyidik," katanya seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Achmad Taufan pun menyiapkan permohonan agar Danu bisa dijadikan sebagai justice collabolator (JC) demi bisa mengungkap siapa-siapa yang terlibat dalam kasus Subang.

"Sekiranya Danu masuk lingkar kronologis kejadian pembunuhan ini, pastinya kami akan mengajukan Danu untuk JC dan mohon perlindungan hukum terhadap saksi Danu," katanya.

Semantara itu, Yosep suami almarhumah Tuti Suhartini menekankan bahwa semua kesaksian Danu soal pembunuhan Tuti Amel adalah bohong.

"Dari awal sampai sekarang dibohongi dengan BAP yang dibuat kesaksian seorang Danu," kata Yosep dikutip TribunnewsBogor.com.

"Karena tidak sesuai apa yang dikatakan dan dituduhkans seorang Danu, Danu sudah menuduh. Tapi tuduhan itu saya katakan sejuta persen itu adalah bohong," kata Yosep.

Yosef mengatakan bahwa Danu telah menuduh dirinya sebagai pembunuh ibu dan anak di Subang.

"Karena telah menuduh bapak sebagai pembunuh. jangankan memukul, meraba pun tidak. Coba buktikan, jangan membuat alibi dan berbohong," kata Yosef.

Berbeda dengan pengacara Yoris, Leni Anggraeni mengaku mendapat informasi bahwa Yosef dan beberapa orang lain ditangkap terkait kasus Subang.

"Untuk hari ini kuasa hukum baru mendengar informasinya pak Yosep dkk ditangkap saya juga belum tau. Jika pun itu benar tanggapan dari pihak Yoris kami menghormati proses hukum dari kepolisian dan kita apresiasikan kinerja kepolisian karena kasus ini sudah dua tahun belum menemukan titik terang siapa pelakunya," kata Leni kepada TribunnewsBogor.com.

Soal kabar penangkapan Yosep, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo membantahnya.

"Sampai sekarang belum ada informasi terkait adanya penyerahan diri dari tersangka," katanya.

Profil Danu

Akhirnya menyerahkan diri ke polisi, sosok Danu nyatanya tak asing jika dikaitkan dengan kasus Subang.

Perihal status, Danu adalah keponakan sekaligus sepupu korban yakni Tuti dan Amalia.

Danu sudah lama mengenal korban dan bahkan kerap bertemu.

Sebab Danu sejak usia lima tahun sudah diasuh kakak kandung mendiang Tuti, Ida.

Kini, usia Danu sudah 23 tahun.

Danu yang telah menganggap Ida adalah ibu kandungnya pun tampak pilu saat mendengar kabar pembunuhan Tuti dan Amalia.

Namun kala kasus tersebut heboh dua tahul lalu, Danu jadi salah satu sosok yang dicurigai publik.

Betapa tidak, Danu sempat kepergok masuk ke TKP satu hari setelah Tuti dan Amalia dihabisi nyawanya.

Ternyata di hari itu, Danu sempat bercerita perihal alasannya masuk ke TKP yang jelas-jelas dilarang dimasuki orang lain.

Diakui Danu dalam tayangan TV One News dua tahun lalu, Danu mengaku kedatangannya ke TKP karena disuruh oleh anak korban, Yoris.

"Itu tanggal 19 (Agustus 2021) disuruh oleh pihak keluarga termasuk Aa Yoris katanya tolong jagain rumah, jangan sampai ada yang masuk atau barang TKP yang hilang," akui Danu.

Kala masuk ke TKP, Danu pun dibawa oleh seorang pria yang belakangan diketahui merupakan anggota banpol.

"Danu masuk dibuka kuncinya sama polisi itu juga. Yang masuk di depan kamar mandi, dia nyuruhnya nyiruk air di bak," pungkas Danu.

Diceritakan Danu, ia sempat menguras bak mandi rumah korban karena disuruh oleh oknum banpol tersebut.

Saat itulah Danu menemukan gunting dan cutter yang diduga jadi senjata pelaku membunuh korban.

"Kondisi kamar mandi airnya keruh, cokelat gitu, agak bau juga bau anyir. Pas Danu naik ke dalam bak, sampai ngeruk air juga kan ada bata," ungkap Danu.

"Pas selesai mulai agak surut, di situ mulai keinjek itu gunting, yang keraba (tangan) cutter," sambungnya.

Klarifikasi Pihak Kepolisian

Sementara sosok Danu jadi sorotan setelah dikabakan bakal menyerahkan diri, pihak kepolisian akhirnya angkat bicara mengenai perkembangan kasus Subang.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengurai fakta soal isu pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dalam kasus Subang.

Dikutip dari Tribun Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut pihaknya belum menangkap seorang tersangka pun.

Perihal isu ada yang menyerahkan diri, polisi mengaku belum menemui ada saksi kunci yang datang ke Polda Jabar.

Namun diakui Kombes Pol Ibrahim Tompo, penyidik masih gencar memeriksa para saksi.

"Memang progresnya tetap berjalan yang dilakukan oleh penyidik sampai sekarang. Beberapa langkah dilakukan melakukan pemeriksaan tambahan sampai sekarang belum ada informasi terkait pengungkapannya," ujar Ibrahim Tompo.

Seperti diketahui, beberapa saksi kembali diperiksa sejak awal September 2023 terkait kasus Subang.

(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita