GELORA.CO - Komika Sam Darma Putra Ginting atau Sammy Notaslimboy mengungkapkan teori konspirasi alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terbuka mendukung bakal capres PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Berdasarkan teori konspirasi yang didengarnya 2 bulan lalu, alasan Jokowi tidak secara terbuka mendukung Ganjar Pranowo adalah karena Prabowo Subianto masih menjabat sebagai Manteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Sekitar 2 bulan lalu dengerin boomer (kayaknya pendukung PDIP) ngomongin teori konspirasi di sebuah kede kopi. Katanya kenapa Jokowi nggak terbuka dukung GP. Karena Prabowo masih jadi Menhan, nanti bisa diacak-acak dari dalam," ungkapnya.
Karenanya Jokowi menunggu Prabowo mengundurkan diri terlebih dahulu. "Jadi tunggu pendaftaran bulan Oktober. Prabowo keluar dari kabinet, baru setelah itu Jokowi bisa leluasa dukung GP," imbuhnya.
Namun pada Rabu (25/10/2023) Prabowo resmi mendaftar ikut Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Ngomongnya pede banget, karena dia merasa orang dalem gitu. Meleset semua anjirrr.. wkwkwkwk.. sotoy sih," ungkap Sammy dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (27/10).
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk mengundurkan diri dari partai berlambang banteng itu.
Hal ini disampaikannya setelah Gibran dan Prabowo mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilpres 2024.
"Saya mohon dengan sangat dan dengan hormat kesadaran diri Mas Gibran, datang kelihatan muka, pulang juga kelihatan punggungnya. Kan begitu budaya bangsa kita," kata pria yang akrab disapa Rudy itu di Solo, Rabu (25/10) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Rudy mengatakan proses pengunduran diri Gibran sebenarnya tidak rumit, karena hanya perlu mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke Kantor DPC PDIP, bahkan tidak perlu menyerahkannya secara pribadi.
"Tidak usah membuat surat lah. Mengembalikan KTA ke DPC saja selesai. Enggak harus Mas Gibran yang ke sini, utusannya saja juga enggak apa-apa. Kita enggak nuntut lebih kok," ujarnya.
Sumber: populis