GELORA.CO - Israel telah melancarkan beberapa serangan udara di Jalur Gaza yang terkepung setelah kelompok bersenjata Palestina, Hamas melancarkan operasi militer darat dan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Sekitar 313 warga Palestina dilaporkan tewas dan 2.000 orang terluka ketika Israel menyerang 426 sasaran di Gaza. Serangan Israel meratakan bangunan tempat tinggal dan masjid dalam ledakan besar di Gaza.
“Di antara mereka yang tewas di Gaza adalah 20 anak-anak. Sekitar 2.000 lainnya terluka,” kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip Al-Jazeera. Sementara itu, setidaknya 250 warga dan 44 tentara Israel juga dilaporkan tewas dalam konflik ini.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan lebih dari 20.000 warga Palestina meninggalkan wilayah perbatasan Gaza dan berlindung di sekolah-sekolah PBB.
Nebal Farsakh, juru bicara LSM Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRC), mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tim medis mereka menghadapi “tantangan besar” di Gaza.
Dia menambahkan bahwa mereka telah meminta komunitas kemanusiaan internasional untuk membuka koridor kemanusiaan sehingga LSM dapat dengan aman melakukan tugasnya membantu orang-orang di Jalur Gaza.
Tim penyelamat dan warga Palestina terus mencari orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel.
Pada Sabtu malam, Menteri Energi Israel Katz mengatakan Israel akan menghentikan pasokan listrik ke wilayah yang terkepung. Daerah kantong Palestina –yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta orang– berada di bawah blokade udara, darat dan laut Israel.
Youmna ElSayed dari Al Jazeera mengatakan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk.
“Listrik yang awalnya 120 megawatt (MW) kini berkurang menjadi hanya 20MW, yang disediakan oleh pembangkit listrik yang dibiayai oleh Otoritas Palestina,” kata ElSayed.
Sementara itu, institusi layanan kesehatan harus bergantung pada generator cadangan untuk terus beroperasi sepanjang malam karena keputusan Israel untuk menghentikan pasokan listrik sementara warga harus menanggung kegelapan dengan latar belakang ledakan yang meresahkan tidak jauh dari sana.
Kelompok militer Hamas mengklaim telah menangkap puluhan warga Israel. Hamas, yang menguasai Gaza, menyatakan serangan mereka sebagai respons terhadap agresi militer Israel di Masjid Al-Aqsa dan peningkatan kekerasan terhadap pemukim Palestina di Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memerintahkan penduduk enklave yang terkepung untuk segera pergi seraya mengatakan bahwa pasukan Israel akan mengubah semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing. []