GELORA.CO - Israel mencoba membumihanguskan Jalur Gaza dengan menyerang siapa pun tanpa pilih-pilih, termasuk keluarga tenaga medis. Salah satu yang ditarget Israel adalah keluarga kepala dokter bedah Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza bagian utara, Mohammad Al Rann.
Media Palestina, Quds News Network, dikutip pada Kamis (26/10) mengabarkan, semua keluarga Mohammad Al Rann terbunuh dalam serangan udara Israel.
Dalam video yang diunggah, terlihat seorang pria berbaju medis sedang menerima telepon. Rekan-rekan tenaga medisnya kemudian mencoba memberi kekuatan. Tangis pecah terdengar dari lelaki yang ada di dekatnya.
Rumah Sakit Indonesia dibangun atas sumbangan rakyat Indonesia. Salah satu operator rumah sakit yang berdiri di tanah wakaf Palestina ini adalah MER-C, lembaga kemanusiaan yang berbasis di Jakarta Pusat.
Jurnalis Juga Jadi Target Israel
Tak cuma keluarga Al Rann yang mati syahid akibat serangan udara penjajah Israel di Gaza pada Rabu (25/10) malam. Jurnalis Doaa Sharaf — versi lain menulis Dua' Sharf — juga menjadi syuhada karena serangan yang menyasar rumahnya. Jurnalis radio Sawt Al-Aqsa ini gugur bersama anaknya.
Komite Perlindungan Jurnalis melaporkan bahwa sedikitnya 22 pekerja media profesional terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.
“Israel telah menargetkan keluarga-keluarga dokter dan jurnalis, membunuh seluruh keluarga mereka,” ujar Quds.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda eskalasi konflik — yang berakar dari pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel dibantu Barat sejak 75 tahun lalu — menurun.
Lebih dari 5.000 warga Palestina di Gaza tewas akibat gempuran udara pasukan zionis Israel dalam dua pekan. Sementara, Israel mengeklaim jumlah tewas warganya 1.400, angkanya tidak berubah sejak serangan mengejutkan pejuang Hamas ke wilayah selatan Israel pada Sabtu, 7 Oktober. Israel menyebut peristiwa perlawanan dari daerah yang diblokadenya itu dengan nama "Sabtu Kelabu".
Sumber: kumparan