GELORA.CO - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan di Senin pagi semakin terpuruk.
Mengutip data Bloomberg, Senin (23/10), rupiah dibuka di level Rp 15.912 per dolar AS, turun hingga 39,5 poin atau setara 0,25 persen dari penutupan sebelumnya yaitu Rp 15.873.
Data versi Yahoo Finance menyebutkan bahwa rupiah berada di level Rp 15.913 per dolar AS pada Senin pagi, turun 44 poin atau setara 0,27 persen dari penutupan sebelumnya yaitu Rp 15.869.
Dikutip dari Metro TV, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang terus merangkak mendekati Rp 15.900 per dolar AS menjadi dampak dari memanasnya situasi geopolitik Timur Tengah. Kondisi ini telah menyebabkan sebagian besar pelaku usaha mewaspadai aset-aset berisiko.
Rupiah akan bergerak secara fluktuatif, menurut Assuaibi. Meski demikian rupiah kemungkinan besar akan kembali mengalami pelemahan. Bahkan ia memperkirakan, rupiah akan ditutup menguat di rentang Rp 15.860 hingga Rp 15.940 per dolar AS.
Sementara Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sampai akhir Oktober 2023, rupiah masih akan berada dalam tekanan. Beberapa faktor global akan menjadi penyebab utama rupiah cenderung terdepresiasi.
Sumber: rmol