Ramai Seruan Boikot Produk Israel, YLKI: Bagus, Bentuk Solidaritas dan Empati untuk Palestina

Ramai Seruan Boikot Produk Israel, YLKI: Bagus, Bentuk Solidaritas dan Empati untuk Palestina

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Konflik yang terjadi antara Israel-Hamas telah memicu seruan untuk memboikot produk-produk Israel. Bagaimana tidak, konflik yang terjadi itu telah menyebabkan banyak korban jiwa di Gaza, Palestina.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai, seruan boikot produk Israel itu merupakan hal yang bagus. Hal ini sebagai bentuk solidaritas Indonesia atas situasi yang merugikan Palestina.

"Seruan boikot produk Israel ini hal yang bagus sebagai bentuk solidaritas dan empati terhadap penindasan Israel, terhadap warga Palestina," kata Tulus saat dihubungi VIVA, Selasa, 31 Oktober 2023.

Namun, jelas Tulus, terdapat permasalahan terhadap seruan boikot itu. Sebab, banyak masyarakat yang tidak mengetahui nama atau merek dari produk Israel tersebut.

"Jadi agar imbauan/seruan ini efektif maka masyarakat harus ada list informasi nama, merek, dan jenis produk dari Israel tersebut," ujarnya.

Kendati demikian, Tulus mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan yang masuk ke YLKI untuk memboikot produk Israel tersebut.

"Belum (ada laporan masyarakat mengenai produk yang diboikot)," terangnya.

Sementara itu, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Indonesia ternyata melakukan impor komoditas dari Israel dalam beberapa tahun terakhir. Selama Januari-September 2023 total impor Israel ke Indonesia mencapai US$14,4 juta atau Rp 226,2 miliar (asumsi kurs Rp 15.711 per dolar AS).

Padahal Indonesia sendiri tercatat tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel yang saat ini tengah berperang dengan Hamas.

"Kita tidak memiliki hubungan diplomatik, tidak berarti secara ekonomi kita tidak boleh melakukan hubungan dagang. Tetap bisa dilakukan karena ini business to business (B2B), dan total impor Israel selama Januari sampai September 2023 adalah sebesar US$14,4 juta," ujar Amalia dalam konferensi pers Senin, 16 September 2023.

Amalia merinci, untuk komoditas utama impor RI ke Indonesia diantaranya mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia, serta mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya.

Dia menjelaskan, impor Israel ke Indonesia sendiri pada tahun 2020 mencapai US$56,5 juta, kemudian turun pada 2021 menjadi US$26,5 juta.

"2022 mencapai US$47,8 juta, dan sepanjang Januari dan September 2023 kita mengimpor dari Israel sebesar US$14,4 juta," terangnya.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita