Ramai Boikot Produk Zionis, Saham Unilever Alami Penurunan, Inilah Penyebabnya!

Ramai Boikot Produk Zionis, Saham Unilever Alami Penurunan, Inilah Penyebabnya!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sudah beberapa pekan semenjak aksi boikot masal yang dilakukan oleh beberapa masyarakat dunia terhadap beberapa brand ternama.

Hal ini merupakan bentuk dari upaya warga masyarakat dalam menyuarakan haknya tentang Palestina.

Konflik antara Israel dan Palestina kian memanas, beberapa waktu belakang Israel mendapat kecaman karena menyerang rumah sakit sipil di Palestina.

Karena hal itu banyak warga dunia yang makin mengecam negara tersebut dan maraknya massa pendemo meminta Israel untuk segera menghentikan aksi kejamnya.

Aksi kemanusiaan terus digalakkan bahkan semakin kuat banyak aksi peduli sosial dan aksi demonstrasi besar-besaran di jalanan menuntut kemerdekaan Palestina.

Tak hanya aksi-aksi tersebut, aksi pemboikotan produk-produk yang mendukung Israel dengan tidak membeli barang-barang dari brand pro Israel salah satunya Unilever.

Produk Unilever sangatlah dikenal masyarakat luas terutama di Indonesia.

Brand Unilever sering kita temui di beberapa produk keseharian seperti sabun, pewangi pakaian, pembersih tubuh, minuman dll.

Aksi boikot ini ternyata berbuah pahit bagi pihak Unilever karena produk-produk mereka tidak lagi laku dan mengalami penurunan pembelian yang signifikan.

Bahkan saham yang dimiliki oleh Unilever kian menurun setiap harinya, pada hari ini saham milik Unilever kembali mengalami penurunan sebanyak 1,88%.

Akibat aksi boikot yang dilakukan warga dunia ini membuat pihak Unilever pusing bagaimana cara keluar dari masalah ini.

Karena aksi inilah dapat ditemui di beberapa swalayan atau mini market yang menjual produk Unilever terpaksa melakukan diskon besar-besaran untuk menarik minat pembeli.

Namun sangat disayangkan hal itu tidak menjadi solusi dan aksi boikot kian marak terjadi.

Tak hanya Unilever saja yang terkena imbasnya beberapa brand juga terkena seperti Starbucks, MCD, Danone, Nestle, P&G, Zara dll.



Aksi boikot ini merupakan bagian dari gerakan BDS (Boycott, Divestment and Sanctions) atau “Boikot, Divestasi, Sanksi” yang membuat seruan untuk melakukan boikot sejumlah produk yang ditengarai berasal dari Israel atau mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina

Gerakan BDS merupakan gerakan Palestina untuk kebebasan, keadilan, dan kesetaraan.

Mereka menjunjung tinggi prinsip warga Palestina berhak atas hak-hak yang sama dengan umat manusia lainnya.

Sejak didirikan pada 2005, BDS menjadi gerakan global yang diisi para serikat pekerja asosiasi akademis, gereja, dan gerakan akar rumput di seluruh dunia.

Mereka mengklaim telah memberikan dampak besar dan efektif dalam mencari dukungan internasional untuk melawan praktik apartheid dan kolonialisme pemukim Israel.

BDS Palestina lantas menyerukan aksi pemboikotan terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan internasional yang dinilai terlibat dalam pelanggaran hak-hak Palestina.

Beberapa merek yang turut dikampanyekan untuk diboikot adalah HP, PUMA, Soda Stream hingga komoditas berupa alpukat.

Sanksi ekonomi ini diharapkan dapat membuat Israel berhenti melakukan agresi.

Sumber: pitutur
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita