GELORA.CO - Tentara Israel marah dan menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkhianat karena tidak memanggil Yair Netanyahu, putranya yang berstatus tentara cadangan, untuk perang melawan Hamas.
Times of London melaporkan bahwa saat ini Yair tengah berada di Florida, AS, untuk kegiatan amal. Seorang tentara Israel, yang meminta namanya tak disebut, mengatakan, "Yair menikmati hidup di Miami Beach, kami berada di garis depan menghadapi Hizbullah."
Tentara lainnnya mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas situasi ini tidak memikul beban mereka, dan memicu ketidak-percaayaan dan kemarahan di kalangan tentara.
"Saudara-saudara kita, bapak-bapak kita, dan anak-anak kita, akan maju ke garis depan, tapi Yair masih belum ada di sini," ujar seorang tentara Israel yang menolak menyebut nama dengan alasan keamanan. "Ini tidak membantu membangun kepercayaan kepada pemimpin negara."
Seorang tentara cadangan Israel lainnya mengatakan, "Saya terbang dari AS, meninggalkan pekerjaan kehidupan, dan keluarga, untuk menghadapi Hamas."
"Tidak mungkin bagi saya untuk tetap berada di AS dan bekerja, saat Israel diserang. Namun, mengapa putra perdana menteri tidak ada di sini," imbuhnya.
Perang melawan Hamas dan Hizbullah, menurut beberapa tentara Israel yang berada dekat dengan Gaza, seharusnya menjadi momen menyatukan warga Israel. Setiap orang, katanya, harus berada di sini. Siapa pun.
Semua warga negara Israel menjalani wajib militer dan harus siap dipanggil saat dibutuhkan. Yair Netanyahu kini berusia 32 tahun. Ia juga menjalani wajib militer, akan tetapi pengabdiannya di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bukan sebagai tentara tempur, melainkan sebagai juru bicara.
Yair pindah ke AS awal 2023 setelah membuat postingan yang mengkritik warga Israel anti reformasi peradilan. PM Netanyahu meluncurkan reformasi peradilan, yang memicu ratusan ribu orang turun ke jalan dan mayoritas politisi marah.
Yang lebih kurang ajar adalah Yair menyebut warga Israel yang memprotes reformasi peradilan sebagai teroris. Ia juga menuduh AS merancang kekacauan itu.
Yair kini menggalang dana bagi 120 ribu warga Israel yang dievakuasi dari utara dan selatan sejak serangan Hamas. Sebuah foto menunjukan Yair Netanyahu menangani paket bantuan di gudang Yedidim USA, sebuah badan amal Yahudi di Fort Lauderdale.
Hampir 360 ribu warga Israel, yang tersebar di seluruh dunia, dipanggil untuk menjadi relawan tempar setelah Hamas melakukan serangan. Rencananya, Israel akan melakukan serangan darat ke Gaza, namun belum ada indikasi rencana itu bakal terlaksana.
Sumber: inilah