GELORA.CO - Puluhan roket yang diluncurkan militan Palestina di Jalur Gaza mendarat di Israel pada Sabtu pagi (7/10), menimbulkan raungan sirine serangan udara di seluruh negeri.
Peringatan akan adanya roket terdengar selama beberapa menit di wilayah selatan sekitar Gaza dan di wilayah Tel Aviv dan Yerusalem.
AFP melaporkan, tembakan roket diluncurkan dari beberapa lokasi di Gaza mulai pukul 06.30 waktu setempat.
Tentara Israel kemudian mendesak masyarakat untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom.
"Seorang wanita berusia 70 tahun terluka parah dan orang lain terjebak setelah sebuah roket menghantam sebuah bangunan di Israel tengah," kata layanan darurat Magen David Adom.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang Jalur Gaza setelah Hamas mengumumkan operasi lain melawan Israel. Setidaknya tiga ledakan terdengar saat pertahanan anti-roket Israel mulai beroperasi.
Serangan terhadap Yerusalem dianggap sebagai eskalasi besar yang dilakukan Israel.
Sayap bersenjata Hamas, yang menyatakan bahwa mereka telah memulai Operasi Banjir Al Aqsa mengatakan, lebih dari 5.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu.
“Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata Hamas.
“Kami mengumumkan Operasi Banjir Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket," lanjutnya.
Dalam insiden terpisah, petugas medis mengatakan seorang pria berusia 20 tahun terluka ringan akibat pecahan peluru.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan mengadakan pertemuan dengan kepala keamanan untuk menanggapi serangan.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza sejak 2007 setelah kelompok militan Hamas mengambil alih kekuasaan.
Sumber: rmol