GELORA.CO - Prabowo sekarang lebih santai, lebih apa adanya, dan banyak bercanda. Seperti ketika dia menyampaikan pidato di acara deklarasi PSI mendukung Prabowo-Gibran.
"Ada yang mengatakan Pak Prabowo sudah berubah, ya. Sekarang sudah, apa? Sekarang sudah banyak bercandanya. Sudah enggak galak lagi kayak dulu. Ya, namanya juga sudah dua kali kalah," kata Prabowo dengan tawa terkekeh di lokasi acara di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (24/10) malam.
Apa yang membuat Prabowo berubah adalah pengalaman hidup.
"Jadi ada yang bilang saya sudah berubah, karena apa? Karena gini, kita harus mengalami cobaan. Kadang-kadang kekalahan adalah pelajaran yang bagus. Dan kadang-kadang terlalu banyak keberhasilan juga kurang begitu baik, membuat orang kadang-kadang istilah bahasa Jawanya ya, bukan saya bisa bahasa Jawa, tapi kemlinthi [sok/sombong]," urai Prabowo.
Prabowo juga melibatkan audiens yang hadir di acara PSI ini, ada Ketum PSI Kaesang Pangarep, Grace Natalie, dan Giring Ganesha.
Ada juga politikus Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketum PBB Yusril Ihza, Ketum Gelora Anis Matta, dan lainnya.
"Jadi saya waktu masih muda, sekarang agak muda. Emang lo bilang gue tua? Enak aja lo. Jadi apa? Gemoy? Apa itu gemoy?" ujar Prabowo yang berusia 72 tahun ini disambut tawa.
Kata Prabowo, saat muda Tuhan memberi dia pelajaran, dan dia mendapat banyak hikmah.
"Saya jadi mendapat banyak hikmah. Tapi pada prinsipnya saya tidak menyerah. Saya tidak pernah mau putus asa, saya belajar, tapi selalu fokus saya adalah pengabdian kepada bangsa dan rakyat Indonesia," beber Prabowo yang diberhentikan dari dinas kemiliteran pada Agustus 1998 ini.
"Dan karena saya lihat Pak Jokowi juga berbuat, berpikir, bertindak selalu untuk kepentingan bangsa Indonesia karena itu saya tidak ragu, saya bangga saya tim Jokowi," ujar Prabowo yang bergabung dengan Jokowi setelah kalah Pilpres 2019 ini.
Sumber: kumparan