GELORA.CO - Gibran Rakabuming resmi diumumkan bakal mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden dalam pertarungan politik Pemilu 2024. Pasangan Prabowo Gibran ini menyimpan banyak keunikan.
Jika ditelisik dari astrolofi China, Prabowo yang lahir pada tahun 1951, memiliki shio Kelinci. Begitu pula Gibran Rakabuming yang lahir pada tahun 1987, juga dinaungi shio Kelinci.
Dilansir Your Chinese Astrology, Kelinci (Kelinci) melambangkan umur panjang, kebijaksanaan dan keberuntungan.
Berada pada posisi keempat dalam astrologi Cina, mereka yang lahir di bawah tanda Kelinci seperti Gibran Rakabuming Prabowo, adalah orang yang baik hati, ramah, cerdas, berhati-hati, terampil, lembut, cepat, dan berumur panjang.
Disebutkan jika si Kelinci ini biasanya tidak suka berkelahi dan suka mencari solusi melalui kompromi dan negosiasi. Namun, Kelinci memiliki sisi negatif, orang Kelinci berpotensi menjadi orang yang dangkal, keras kepala, melankolis, dan terlalu bijaksana.
Lalu, bagaimana peruntungan Prabowo Gibran di tahun 2024 saat Pilpres digelar?
Disebutkan jika mereka yang lahir di bawah tanda hewan astrologi Kelinci tidak mudah mendapatkan keberuntungan di tahun 2024.
Astrologi China menyebutkan, bahwa sepanjang tahun, hampir tidak ada hal bahagia yang terjadi pada mereka dengan shio Kelinci, dan kecelakaan bisa saja terjadi setiap bulan. Bahkan diprediksi beberapa Kelinci mungkin juga menderita penyakit mental yang serius.
Mereka juga akan rentan akan nasib buruk. Oleh karena itu, Shio Kelinci harus menempa tekadnya dalam keadaan sulit agar mereka menjadi lebih kuat dalam segala aspek pada akhir tahun 2024.
Shio Kelinci diramalkan akan terus mengalami kecerobohan pada tahun 2024., Mereka disebut akan membawa kerugian finansial yang sangat besar karena kesalahan pribadinya.
“Namun akan datan sosok bojaksana yang membantu mereka agar tidak terperosok lebih dalam di tahun 2024 nanti," demikian ramalan Astrologi China.
Menilik prediksi astrologi China, tampaknya Prabowo dan Gibran Rakabuming harus berusaha ektra untuk dapat memenangkan pertempuran politiknya dan memaksimalkan kekuatan dan keberuntungan mereka.
Meski mendapat ramalan yang tidak bagus, namun Tuhan tetap menjadi penentu segalanya.***
Sumber: harianterbit