GELORA.CO - Situasi konflik Israel-Palestina semakin memanas. Terbaru, Militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza, saat perang melawan Hamas.
Ratusan orang dilaporkan tewas akibat gempuran terbaru Israel tersebut. Merespons hal ini, Lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) akan mengirimkan tim medis spesialis untuk membantu para korban di Gaza Palestina.
Ketua Presidium MER-C Indonesia Dr. Sarbini Abdul Murad mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Palestina hampir kewalahan menerima banyaknya pasien korban akibat serangan Israel.
Atas dasar itu, Dr. Sarbini mengatakan, RS Indonesia di Gaza mengalami kesulitan melakukan pengobatan dan tindakan operasi untuk semua korban.
Terlebih, jumlah dokter di Gaza juga sangat terbatas dan kelelahan menangani semua pasien. Sehingga, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak baik bagi pelayanan korban dan juga bagi dokter itu sendiri.
"Obat-obat yang menyangkut dengan bedah, semakin lama semakin menipis, karena jumlah korban yang begitu luar biasa.
Kemudian ditambah dengan dokter yang kelelahan, dengan jumlah yang sedikit, kelelahan," kata Dr. Sarbini saat konferensi pers di Kantor Pusat MER-C, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).
"Oleh karena itu, MER-C memandang perlu untuk menurunkan tim bedah dan tim bantuan untuk kemanusiaan dan Gaza Palestina," ujarnya. Sarbini mengatakan, tim medis yang akan dikirim ini dipimpin oleh Dr Faried Thalib dengan jumlah 5 personel.
"Satu tim ada 5 orang. Terdiri dari Spesialis ortopedi, anastesi, saya dan dua lagi alumni Gaza yang menjadi riset manajer,' kata Dr Faried Thalib menambahkan.
Lebih lanjut, kata Sarbini, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah yakni Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Kairo agar dapat membantu memfasilitasi tim medis ini ke Gaza Palestina. Selain mengirimkan tim bedah, MER-C juga mengupayakan pembangunan poli spesialis di dekat RS Indonesia di Gaza.
"Karena program ini bukan hanya memberikan bantuan kemanusiaan tetapi juga mempersiapkan untuk pembangunan poli bersalin yang ada di samping rumah sakit Indonesia di Gaza," ucap Sarbini.
"Oleh sebab itu, kami meminta kepada kementerian luar negeri dan pemerintah agar bisa membantu memfasilitasi tim ini untuk sesegera mungkin untuk bisa masuk ke Gaza," pungkasnya.
Sumber: tvOne