GELORA.CO - Nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabumi, baru-baru ini diusulkan jadi Cawapres di Pilpres 2024. Namun, hal itu menuai perdebatan alot elite politik hingga komentar pedas dari pengamat politik tersohor Indonesia, Rocky Gerung.
Apalagi, saat ini ramai yang mengusulkan Gibran menjadi Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto. Bahkan, putra sulung Presiden Jokowi itu pun bolak balik dilamar Prabowo Subianto untuk jadi Cawapresnya di Pilpres 2024.
Maka wajar saja, bila Gibran menjadi buah bibir elite politik hingga pengamat politik di Indonesia dan barisan relawan-relawan partai, serta kader partai PDIP. Satu di antaranya, FX Rudi. Ia katakan, bila Gibran sendiri dicalonkan sebagai Cawapresnya Prabowo Subianto, itu merupakan haknya Gibran.
"Artinya seluruh warga Indonesia itu punya hak dipilih dan memilih, bahkan memiliki hal dicalonkan dan dicalonkan," ujar FX Rudi.
Persoalan partai sendiri, dia katakan sudah jelas biasa-biasa saja. "Ya otomatis, yang dicalonkan itu siapa dan dicalonkan di mana. Kalau Gibran jadi Cawapres Prabowo otomatis keluar dari PDIP," pungkasnya.
Kemudian, pendapat Gibran soal ramainya dirinya dicalonkan banyak kalangan untuk jadi Cawapres. Putra sulung Presiden Jokowi itu, begitu menyambut aspirasi warga. Gibran mengemukakan akan menampung segala aspirasi termasuk usulan dirinya menjadi cawapres Prabowo oleh para relawan.
"Silahkan aspirasi dari siapa saja. Silahkan, ditampung aja (aspirasinya)," ungkap Gibran dikutip melalui kanal Youtube Daerah Solo, Selasa (10/10/2023).
Namun, dia mengatakan bahwa semua keputusan nantinya ada di tangan Prabowo, lantaran hanya menampung usulan-usulan tersebut. "Saya kembalikan lagi ke beliau (Prabowo), kalau relawan ya kami tampung semua aspirasinya," ujarnya. Menurutnya, semua orang jelas sudah mengetahui bahwa Prabowo telah menawari Gibran menjadi cawapres berkali-kali.
Namun, Gibran mengaku bahwa dia menolak tawaran tersebut dengan alasan dari segi usia belum memenuhi syarat.
"Umurnya tidak cukup," katanya. Sementara itu, Prabowo Subianto mengaku mempertimbangkan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.
Hal itu setelah mendengar berbagai aspirasi dari sejumlah DPC Gerindra, parpol koalisi hingga relawan Presiden Jokowi. “Ya gimana kalau kehendak rakyat begitu? Ya. Ini kita tidak bicara kehendak elite, tapi ini karena ada dukungan dari rakyat. Anda sendiri dengar dari mana-mana,” kata Prabowo di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).
Meski demikian, dia menyebut nama kandidat cawapres termasuk Gibran akan dibahas bersama ketua umum parpol pendukungnya. “Ya itu kan ya gimana ya. Itu pernyataan dari bawah ya kita catat. Tadi sudah saya katakan ini keputusan harus dengan semua ketua partai koalisi,” jelas Ketua Umum Gerindra itu.
Hal ini jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan perkara terkait batas usia capres-cawapres menjadi minimal 35 tahun. “Ya kita lihat nanti. Kita tunggu hasil,” ungkapnya.
Untuk diketahui, UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, batas minimal usia capres-cawapres adalah 40 tahun.
Sedangkan, usia Gibran tahun ini adalah 36 tahun. Hasil putusan gugatan terkait batas minimal usia capres-cawapres sendiri baru akan dibacakan MK pada 16 Oktober 2023 nanti.
Di samping itu, pengamat politik tersohor Indonesia, Rocky Gerung mengatakan, bahwa pasangan Prabowo Gibran itu sudah disiapkan oleh relawan Jokowi. "Ntah dari mana, tapi bisa Gerindra sendiri yang lakukan itu," ujar Rocky Gerung seperti yang dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (12/10/2023).
Namun menurut Rocky Gerung, bila ketidak pastian hasil putusan gugatan terkait batas minimal usia capres-cawapres di MK membuat kakulasi berikut atau opini kedua.
"Misalnya dari Partai Golkar dan lainnya. Jadi ini menarik juga kita melihat persiapan pemilu bertahun-tahun merayakan gengap gepita elektabilitas dengan poster dan baliho di mana-mana," ungkap Rocky Gerung. "Eh, malah ujungnya juga disandra oleh keputusan MK.
Jadi bagaimana kita membayangkan pemilu yang jujur kemudian bermutu. Jika hari ini pun Ganjar dan Prabowo belum punya pasangan," sambungnya.
Menurut Rocky hal ini begitu konyol dan publik membanyangkan apa yang dibayangkan Prabwowo. "Jika Gibran itu ditunggu Ganjar maupun Prabowo. Gimana Gibran lolos dan pergi pada Ganjar, itu kan problemnya kan," jelasnya.
"Lalu, bagiaman Pak Prabowo mengatasi itu, atau bagaimana kalau Gibran ke Prabowo, Ganjar mau dipasangkan dengan siapa," pungkasnya. Maka kata Rocky Gerung hal ini bisa dianggap publik adalah sebuag gimick.
Namun hal ini juga bisa saja menjadi realita. "Karena orang merasa bahwa Presiden Jokowi menyimpan kartu terakhir. Yaitu Ganjar, sebenarnya kartunya sudah ketahuan ke arah mana," pungkas Rocky Gerung.
Sumber: tvOne