PDIP Sebut Gibran Harusnya Beritikad Baik Usai Memutuskan Tidak Tegak Lurus dengan Keputusan Partai

PDIP Sebut Gibran Harusnya Beritikad Baik Usai Memutuskan Tidak Tegak Lurus dengan Keputusan Partai

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengungkapkan alasan partainya hingga kini tidak memecat Gibran Rakabuming Raka dari keanggotaan partai berlambang banteng moncong putih. Basarah menegaskan, PDIP tidak perlu mengeluarkan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dari keanggotaan partai.
 
Sebab, dengan sendirinya Gibran sudah dianggap keluar setelah memutuskan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti.
 
"Sesungguhnya dalam konteks etika politik, rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDI Perjuangan. Kita bisa lihat dari tanggapan masyarakat mengenai hal ini," kata Basarah di Senayan, Jakarta, Kamis (26/10) malam.
 
 
"Jadi, tanpa harus diberhentikan secara resmi, sebenarnya rakyat sudah menganggap Mas Gibran keluar dari PDI Perjuangan, karena telah mengambil keputusan keluar dari garis politik partai yang resmi," sambungnya.
 
Wakil Ketua MPR RI ini menekankan bahwa Gibran sudah mengambil keputusan keluar dari garis politik partai, saat Gibran menerima pinangan menjadi cawapres Prabowo. Padahal, PDIP dalam pencalonan presiden telah sepakat mengusung dan mendukung pasangan capres-cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
 
"Maka seharusnya seluruh kader partai, mematuhi mengikuti dan mendukung keputusan resmi PDI Perjuangan itu. Maka ketika Mas Gibran mengambil pilihan lain yaitu mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden (Prabowo), itu bertentangan dengan garis keputusan politik partai," tegas Basarah.
 
 
Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDIP ini mengingatkan, Gibran seharusnya beriktikad baik untuk mengundurkan diri secara resmi, saat sudah tak lagi tegak lurus terhadap garis politik PDIP.
 
"Kita lihat bagaimana etika politik Mas Gibran untuk menunjukan iktikad baiknya, ketika dia secara resmi mengambil keputusan yang berbeda dari garis politik resmi partai," pungkasnya.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita