Pabrik iPhone di China Digerebek Usai Pemilik Maju Capres

Pabrik iPhone di China Digerebek Usai Pemilik Maju Capres

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemilik Foxconn, pabrik iPhone asal Taiwan, mau mencalonkan diri jadi presiden. Tidak lama setelah pernyataannya, pabrik iPhone yang berlokasi di China digebrek karena menjadi target audit pajak.

Beberapa cabang Foxconn diduga melanggar hukum dan regulasi yang berlaku di China.

Foxconn merupakan mitra Apple selama bertahun-tahun. Pabrikan itu paling banyak menyuplai iPhone ke seluruh dunia.

Departemen sumber daya alam China juga melakukan inspeksi langsung ke fasilitas Foxconn untuk melihat penggunaan lahan di provinsi Henan dan Hubei.

Namun, tak dijelaskan lebih lanjut kapan periode investigasi pemerintah China ke fasilitas Foxconn berlangsung.

"Prinsip dasar operasional kami di seluruh dunia adalah mematuhi hukum yang berlaku," kata Foxconn dalam keterangan resminya, dikutip dari Reuters, Jumat (27/10/2023).

Foxconn tak merinci lebih lanjut soal dugaan pelanggaran yang dituduhkan. Raksasa Taiwan itu cuma memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

Deputi Dekan di Taiwan Research Institute of Xiamen University, Zhang Wensheng, mengatakan audit penggunaan lahan merupakan prosedur normal yang dilakukan ke perusahaan yang diduga menyalahi aturan.

"Cabang Foxconn harus kooperatif dengan audit dan investigasi yang dilakukan pemerintah setempat. Jika terbukti melanggar aturan, mereka harus mengakuinya dan menanggung penalti," kata dia.

Pendiri Foxconn Mau Jadi Presiden

Penggrebekan pabrik iPhone itu terjadi tak lama setelah kabar pendiri Foxconn, Terry Gou, mencalonkan diri jadi Presiden Taiwan. Agustus lalu ia membeberkan janji-janjinya jika bisa duduk di kursi orang nomor 1 di negara tersebut.

Beberapa janjinya berfokus pada ekonomi Taiwan, salah satunya menjanjikan ekonominya bisa lebih sukses dari Singapura. Meskipun, ada juga yang terkait masalah politik, termasuk terkait perjanjian damai dengan China.

Khusus terkait China, dia dianggap lumayan mengetahui cara menanggapi negara Tirai Bambu tersebut. Sebab, Foxconn memiliki banyak investasi di China, yakni fasilitas pabrik produksi Apple.

Nama Terry Gou muncul saat bakal calon presiden dari partai yang berkuasa, Partai Progresif Demokratik (DPP), dinilai dalam posisi yang kuat. Namun, kandidat lainnya dinilai kurang kompetitif.

Nampaknya sebagai cara menambah suara, Guo meminta kandidat di luar DPP untuk bersatu. Bahkan jika memungkinkan mendukungnya ke kursi presiden.

Sebagai informasi, pemilihan ini bisa diikuti dengan kandidat yang mendapatkan banyak suara. Jadi Guo butuh waktu kurang dari setengah tahun mengumpulkan suara untuk bisa maju.

Pemilihan presiden Taiwan akan berlangsung pada Januari 2024 mendatang. Guo butuh 290 ribu tandatangan agar bisa menjadi kandidat independen dan membangun koalisi pendukung.

Sumber: cnbc
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita