Noel Sayangkan Ganjar Ketawa saat Ketum Hanura Singgung Capres yang Tak Punya Istri

Noel Sayangkan Ganjar Ketawa saat Ketum Hanura Singgung Capres yang Tak Punya Istri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menuai kontroversi di publik.

Pasalnya, dia menyinggung calon presiden yang tidak memiliki istri di hadapan para kader Hanura.

Peristiwa itu terjadi saat OSO bersama calon presiden Ganjar Pranowo menghadiri acara jalan sehat bersama yang digelar DPD Partai Hanura Jawa Timur di Alun-Alun Tugu Proklamasi, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (1/10).

Ganjar turut membawa istrinya, Siti Atiqoh Supriyanti dalam acara tersebut.

"Siapa yang mau calon presiden yang nggak pakai istri?" ujar OSO yang kemudian viral di media sosial.

Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer atau Noel enggan berkomentar banyak.

Dia hanya menyayangkan ucapan tersebut terlontar dari tokoh bangsa.

"Karena itu tidak terlalu subtansial saya malas menjawabnya. Apa urusannya. Kok tidak ditanyakan, ada yang calon presiden dulu suaminya banyak tidak ditanyakan. Ada dulu presiden yang istrinya banyak enggak ditanyain. Kenapa yang tidak beristri ditanyain? Saya rasa tidak ada relevansinya soal Pilpres 2024 nanti," jelas Noel saat ditemui di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Noel juga turut menyayangkan respon mantan Gubernur Jawa Tengah itu yang hanya berdiam diri saja.

Padahal, seharusnya pimpinan bangsa mempunyai nilai empati yang tinggi dan bisa menjaga sikap.

"Dia (Ganjar) tidak ada tindakan. Dia hanya tertawa. Saya enggak tahu tertawanya Mas Ganjar ini dianggap itu lucu atau apa. Seharusnya dia sebagai pemimpin bisa mencegah ya hal-hal yang sifatnya sinisme politik. Itukan sebenernya sinisme politik. Tapi ya enggak apa-apa lah, Mungkin menikmati," ungkap dia.

"Sama halnya seperti isu hoaks terkait Prabowo menampar dan cekik menteri. Kami minta mas Ganjar untuk mengklarifikasi karena ini kan pendukung beliau," ucap dia. 

Dia berharap, para pemimpin bisa menjaga demokrasi ke depannya dengan baik.

"Makanya saya bilang pemimpin itu harus ke depan, ini bukan soal kekuasaan tapi soal demokrasi yang menjadi komitmen kita bersama harus kita jaga demokrasi kita," tutup dia. 

Sumber: wartakota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita