Mobil Cadillac Fleetwood 75 Eks Soekarno yang Ngantar Ganjar Mahfud Mogok, Roy Suryo: Mesin Overheat

Mobil Cadillac Fleetwood 75 Eks Soekarno yang Ngantar Ganjar Mahfud Mogok, Roy Suryo: Mesin Overheat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bacapres dan bacawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023).

Dalam perjalanan menuju KPU, Ganjar dan Mahfud rencananya akan menumpangi mobil jenis Cadillac Fleetwood 75 Limousine berwarna hitam tahun produksi 1964.

Mobil tersebut konon merupakan mobil dinas dari Presiden pertama RI, Soekarno.

Namun faktanya saat menuju ke KPU, Ganjar dan Mahfud tidak jadi menumpangi mobil Soekarno tersebut dan justru menaiki mobil semi pikap yang telah dihiasi dengan baliho wajah mereka.

Di sisi lain, warga net pun mengaitkan hal tersebut dengan kabar berbau mistis.

Hanya saja, kabar tersebut ditepis oleh mantan Menpora sekaligus Pembina Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), Roy Suryo.

Ia menegaskan tidak ada kabar mistis terkait tidak jadinya Ganjar dan Mahfud menumpangi mobil tersebut.

Roy menegaskan bahwa mobil tersebut semata-mata hanya mogok lantaran mesin terlalu panas atau overheat saat dalam keadaan idle.

Dia juga mengungkapkan Ganjar dan Mahfud belum sempat menaiki mobil tersebut.

"Selaku Pembina di PPMKI, izinknan saya komen soal mogoknya mobil eks RI 1 yang akan dinaiki Mas Ganjar dan Prof Mahfud siang tadi (kemarin), karena di sosmed beredar banyak kabar soal cerita mistis dibalik mogoknya mobil tersebut."

"Namun memang terjadi overheat (mesin kepanasan saat iddle menunggu jalan dan traffic macet) jadi mobil tersebut akhirnya mogok, harus didorong dan beelum sempat dinaiki pasangan capres-cawapres tersebut sejak awal berangkat," kata Roy dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (20/10/2023).

Dengan alasan tersebut, Roy menegaskan bahwa tidak ada cerita mistis di balik Ganjar dan Mahfud yang tidak jadi menaiki mobil dinas Soekarno tersebut.

"Insya Allah ini pandangan teknis obyektif dari kejadian mogoknya Cadillac yang tadinya mau dinaiki Mas Ganjar dan Prof Mahfud dari Tugu Proklamasi ke KPU siang tadi (kemarin) dan tidak ada cerita-cerita mistis dan ramalan sebagaimana yang banyak beredar di berbagai WAG dan sosmed," kata Roy.

Lebih lanjut, Roy justru menyarankan ketika Ganjar-Mahfud kembali menyapa rakyat di sepanjang jalan selama kampanye, maka sebaiknya menggunakan mobil klasik dengan model kap terbuka dan bukannya seperti mobil Cadillac Soekarno tersebut.

Ia menilai jika menggunakan mobil pikap terbuka, maka akan menimbulkan kesan dekat dengan rakyat.

"Tapi in my honest opinion, memang sebaiknya Mas Ganjar dan Prof Mahfud apabila mau naik mobil klasik dipilihkan atau disediakan yang open cab/abcrioleh (bisa dibuka atap) saja, jadi bisa dekat dan menyapa rakyat."

"Kalau tipe sedan seperti Cadillac akan jadi tampak 'eksklusif' dan jauh dari kejsan merakyat," jelas Roy.

Di sisi lain, Roy juga menyayangkan Ganjar dan Mahfud hanya menggunakan mobil semi terbuka saat mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres ke KPU.

Dia mengatakan seharusnya mobil tersebut bisa menjadi semakin memudahkan Ganjar dan Mahfud menyapa rakyat.

Roy pun menyarankan seharusnya bagian depan atas bak dalam keadaan terbuka agar Ganjar dan Mahfud mudah menyapa rakyat.

"Sayangnya memang truk bak terbuka yang akhirnya digunakan tidak didesain awalnya untuk dinaiki pasangan calon tersebut, sehingga bagian depan malah tertutup. Harusnya bagian depan atas bak terbuka sehingga akan lebih mudah menyapa rakyat."

"Apalagi konon desain truk tersebut adalah pendopo. Harusnya terbuka ke empat sisinya dan hanya kelihatan empat soko guru atau tiangnya saja," kata Roy.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita