GELORA.CO - Menteri Agama dan juga Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas meminta santri untuk memilih calon pemimpin pada Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Yaqut usai melepas jalan santai peringatan hari santri di depan gedung negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur.
Yaqut mengatakan, santri harus terlibat dalam setiap episode sejarah negeri termasuk Pemilu 2024 dan harus pintar memilih calon pemimpin.
“Santri harus pinter-pinter karena ini kita mau milih pemimpin,” ujar Yaqut kepada Liputan6.com, Sabtu (21/10/2023).
Santri diingatkan jangan pernah memilih pemimpin berdasarkan tampakan fisik. Begitupun santri tidak mudah percaya dengan janji manis calon pemimpin, namun terlebih dahulu mengecek rekam jejak calon pemimpin.
“Harus dicek dulu rekam jejak calon presiden dan wakil presiden seperti apa,” ucap Yaqut.
Yaqut menjelaskan, santri dapat melihat rekam jejak calon pemimpin di masa depan, salah satunya tidak pernah menggunakan agama sebagai kuda tunggangan untuk sebuah kepentingan. Untuk itu, santri dapat memilih calon pemimpin yang serius.
“Lihat pemimpin yang benar-benar serius jangan cengengesan, ya janganlah memilih pemimpin yang cengengesan,” tegas Yaqut.
Santri dapat memilih pemimpin yang telah siap memimpin Indonesia untuk masa yang akan datang. Menurutnya, tantangan Indonesia kedepan bukan lebih mudah, namun lebih menantang.
“Tantangan ke depan ini luar biasa, seperti Presiden Jokowi sampaikan, ke depan bukannya lebih mudah tetapi akan lebih menantang. Saya kira itu pesan saya kepada para santri,” jelas Yaqut.
Sementara, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menghimbau dan menyerukan kepada seluruh warga bangsa dan warga Nahdlatul Ulama untuk menyikapi Pemilu dan Pilpres dengan rasional. Artinya memikirkan apa yang masuk akal bagi bangsa dan betul secara nyata kita bisa lihat sebagai konsekuensi dari pilihan masing-masing.
“Jadi tidak perlu mengedepankan hal yang sifatnya primordial,” singkat Gus Yahya.
Sumber: liputan6