GELORA.CO - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan tantangan besar yang dihadapi bangsa saat ini yaitu dampak negatif dari kemajuan teknologi.
Dampak negatif tersebut cukup mencemaskan dan bisa menyebabkan lunturnya nilai luhur salah satunya adalah soal peredaran kabar palsu alias hoaks.
"Dampak negatif dari berkembangnya teknologi ini cukup mencemaskan dan menyiratkan lunturnya nilai luhur yang jadi identitas bangsa," kata Ma'ruf Amin saat hadir di kegiatan Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara (Sumut) di Gedung Olahraga (GOR) Jalan Pancing, Medan, Sumatera Utara, Kamis (19/10).
Menurut Ma'ruf keterbukaan dan kebebasan berekspresi di ruang publik termasuk di media sosial masih sering dicemari hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu perselisihan.
"Harusnya tetap disampaikan secara santun tanpa meninggalkan nilai etika dan budaya. Jadi harus hati hati sekarang banyak hoaks. Jadi harus disaring sebelum sharing," tegasnya.
Ma'ruf juga mengibaratkan hoaks yang banyak beredar di media sosial sebagai kentut setan. Ma'ruf menceritakan pada zaman dahulu ada tiga orang satri yang awalnya rukun namun berakhir dengan perpecahan akibat termakan hoaks.
"Dulu itu ada cerita kentut setan. Ada 3 orang yang selalu rukun bersama akur dan kebetulan tiga orang ini anak santri. Sering terjadi yang satu jadi imam dan dua jadi makmum bergantian. Sehingga setan tidak suka. Jadi kalau ada orang enggak suka rukun, namanya setan," ucapnya.
Mahfud mengatakan setan mencari cara agar tiga santri yang rukun itu terpecah belah. Sehingga saat ketiganya salat berjemaah, setan pun kentut.
"Setan ini mencari cara bagaimana supaya tiga orang ini pecah. Ketika lagi salat kentut lah setan itu. Si makmum bilang: Imam kentut ini. Saya enggak mau lagi jadi makmum. Lalu imamnya juga berkata: Si makmum kentut ini. Saya enggak mau lagi jadi imam. Akhirnya ketiga orang ini satu sama lain tidak percaya gara-gara kentut setan. Padahal tidak ada yang kentut. Yang kentut setan," ujar eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat itu.
Oleh karena itulah, Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat agar tetap berhati hati dengan hoaks yang seperti kentut setan. Bahkan hoaks ini bisa membuat kekacauan di Indonesia.
"Oleh karena itu hati hati nanti. Ada kentut setan. Kentut setan ini ada wilayahnya tingkat RT, tingkat RW. Ada setan tingkat lurah, kabupaten, provinsi dan nasional," ujar Ma'ruf.
"Paling bahaya kalau setan kentut tingkat nasional. Seluruh Indonesia akan terjadi kekacauan gara gara kentut setan. Jadi hoaks itu sebenarnya kentut setan," imbuh pria yang juga pernah menjadi Rais Aam PB Nahdlatul Ulama itu.
Sumber: cnnindonesia