Malaysia Dapat Tekanan AS karena Bela Palestina, Anwar Ibrahim: Kita Tetap Lawan, Kami Negara Merdeka!

Malaysia Dapat Tekanan AS karena Bela Palestina, Anwar Ibrahim: Kita Tetap Lawan, Kami Negara Merdeka!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengungkapkan pihaknya tidak gentar usai mendapat kritikan dari negara pro Israel, khusunys Amerika Serikat karena bersimpati kepada Palestina.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Anwar Ibrahim dalam pidatonya di Malaysia for Palestine Rally pekan lalu, Minggu 29 Oktober 2023.

‘Saya dikritik sekarang, mulai diserang oleh beberapa kalangan Eropa, Amerika Serikat, dan tentunya Israel,” buka Anwar dalam podatonya.

“Dan kita harus waspada, saya beritahu, selagi saya diberi mandat oleh rakyat, saya tidak terima ancaman itu, kita tetap lawan!” tegasnya.

“Kami tahu, jangan pernah berfikir untuk mengancam kami, Malaysia adalah negara Merdeka yang mandiri,” ungkapnya.

“Kami yang memutuskan mana yang benar, kami memahami arti dari kebebasan, kami bersama dengan rakyat Palestina dalam perjuangan mereka, kemarin, hari ini dan hari esok, Insya Allah,” tukasnya.

Amerika beri tekanan ke Malaysia

Seperti dilansir dari laman The Star, Anwar Ibrahim mengungkapkan kalau Amerika Serikat telah mencoba memberikan tekanan pada Malaysia atas sikapnya terhadap konflik Palestina-Israel.

“Utusan Malaysia untuk Amerika Serikat dipanggil oleh pihak berwenang Amerika yang mempertanyakan sikap kami terhadap konflik tersebut, khususnya kekerasan yang dilakukan Israel di Gaza,” beber Anwar.

“Duta Besar kami dengan tegas menyatakan posisi kami,” tambahnya.

Hal ini terjadi karena Malaysia menolak mengutuk tindakan Hamas dan mencap kelompok tersebut sebagai teroris.

“Saya diberitahu oleh Kementerian Luar Negeri bahwa Malaysia menerima demarke dari Kedutaan Besar AS pada 13 Oktober,” ungkapnya.

Pada tanggal 30 Oktober, Malaysia diminta oleh pejabat kedutaan AS untuk menggunakan saluran diplomatik untuk mendesak suatu negara agar tidak mengambil keuntungan dari konflik tersebut dengan menggunakan proxy untuk terlibat dalam konflik Gaza.

Meski dia tidak merinci negaranya, diyakini negara yang dirujuk oleh Amerika Serikat adalah Iran.

Sumber: disway.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita