GELORA.CO - Indonesia mulai memasuki tahun politik, masyarakat telah mempersiapkan diri untuk kembali memilih pemimpinnya dalam momen Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kini telah muncul 3 nama bakal calon presiden (Bacapres) yang akan mengikuti Pilpres mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut, baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada masyarakat agar dapat berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin.
Untuk memilih seorang pemimpin, Presiden Jokowi mengkategorikan seorang pemimpin kedalam beberapa tipe yang tidak boleh dipilih oleh masyarakat.
“Mengenai pemimpin yang kita pilih ini, hati-hati memilih pemimpin. Tantangan ke depan itu bukan semakin ringan, tapi semakin berat. Dunia tidak sedang baik-baik saja,” ungkap Presiden Jokowi, dalam sebuah acara Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
Lalu apa saja kriteria yang tidak disarankan oleh Jokowi untuk dipilih masyarakat, terbagi menjadi 3 tipe.
Pertama, nyali ciut, menurutnya menjadi seorang pemimpin harus berani dan memiliki nyali yang besar.
Kedua, bukan pemimpin yang hanya cari selamat, sebab seorang pemimpin harus berani mengambil resiko. Tidak hanya berada di dalam zona nyaman saja.
Lalu ketiga, menghindari masalah, seorang pemimpin menurut Jokowi harus bekerja keras demi rakyat bukan yang hobi menghindari masalah.
Menanggapi hal tersebut, seorang pengamat politik sekaligus dosen filsafat, Rocky Gerung sempat tertawa setelah mendengar berita tersebut.
Melalui sebuah video pada kanal YouTube Rocky Gerung Official, dirinya menilai semua yang telah Jokowi katakan dalam pemberitaan tersebut berlaku pada Jokowi sendiri.
“Sebetulnya publik merasa semua kriteria itu dalam satu kalimat ‘Jangan pilih saya lagi’. Semua yang diucapkan Jokowi ya berlaku pada dia,” ungkap Rocky Gerung dalam video pada kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Rocky Gerung sempat menyindir bahwa seluruh kriteria atau tipe-tipe yang diberikan Jokowi menunjukkan psikologi terbalik darinya.
“Jadi semua kalkulasi atau semua kriteria dibikin Jokowi justru menunjukkan psikologi terbalik dari Jokowi,” sindirnya.
“Kan dia ciut juga tuh di luar negeri dia ciut di dalam negeri juga dia ciut,” sambung Rocky.
Menurutnya rakyat memiliki kriteria sendiri tentang seorang pemimpin yang pas untuk memimpin Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Dia memberi keterangan terhadap diri dia sendiri, rakyat punya proposal lain bahwa pemimpin kedepan. Mesti punya kapasitas intelektual pemimpin ke depan, mesti terhindar dari kepentingan oligarki. Pemimpin kedepan harus paham tentang Global,” jelasnya.
“Nah publik menginginkan itu, Jokowi tidak mampu untuk pinpoint menunjuk seseorang yang bakal mampu untuk membawa isu itu,” lanjut Rocky Gerung.
Sumber: tvone