JK Sebut Serangan Hamas Palestina ke Israel Upaya Rebut Kemerdekaan

JK Sebut Serangan Hamas Palestina ke Israel Upaya Rebut Kemerdekaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Wakil Presiden (wapres) RI, Jusuf Kalla (JK) buka suara perihal aksi serangan pasukan Hamas Palestina ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. JK menilai, serangan itu sebagai bentuk perjuangan untuk merebut kemerdekaan.

"Itu suatu tindakan yang luar biasa dilakukan terkait untuk kebebasan dan sebuah kemerdekaan," kata JK kepada wartawan, Minggu, 8 Oktober 2023.

Lebih lanjut, JK melihat serangan yang digencarkan Hamas ke Israel merupakan aksi dadakan yang jarang terjadi. Namun, kata dia, tentu serangan itu telah direncanakan secara luar biasa.

"Ini adalah suatu serangan yang dilakukan kerahasiaan, perencanaan luar biasa dan jarang terjadi," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel, pada Sabtu 7 Oktober 2023. Selain itu, Hamas juga mengirim puluhan militan bersenjata melintasi perbatasan Selatan Israel dari Jalur Gaza. Serangan mengejutkan kelompok militan Palestina Hamas terjadi di hari libur besar Israel, Simchat Torah, di saat penjagaan Israel lemah.

Militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu. Hamas menembakkan ribuan roket ketika puluhan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi melalui udara, darat dan laut dan menguasai negara tersebut.

Melansir AP, lusinan pria bersenjata dari kelompok militan Palestina Hamas telah menyusup ke Israel Selatan dari Jalur Gaza dalam sebuah serangan mendadak. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan militan Palestina menembaki orang yang lewat di jalan-jalan Kota Sderot, Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu murka terhadap tindakan Hamas, yang menyerang wilayahnya pada Sabtu malam, 7 Oktober 2023, dan menewaskan ratusan warga Israel.

Dalam keterangannya, Netanyahu bersumpah untuk mengerahkan kekuatan penuh militer Israel melawan kelompok teror Hamas di Jalur Gaza dan memperingatkan Israel akan hari-hari sulit di masa depan.

PM Israel itu juga mengirim serangan mengejutkan yang telah menyebabkan ratusan orang tewas dan mengubah kota-kota perbatasan yang sepi menjadi zona perang.

"Pasukan Pertahanan Israel akan segera bertindak untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, ketika para teroris masih bersembunyi dengan sandera di setidaknya tiga lokasi di Israel.

“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun dan membalas hari kelam yang mereka timbulkan terhadap Israel dan warganya. Warga Gaza, keluarlah sekarang. Kami akan berada di mana saja dan dengan segenap kekuatan kami," tambahnya, dikutip dari Times of Israel, Minggu, 8 Oktober 2023.

Perdana Menteri berbicara sekitar 16 jam setelah ratusan teroris Hamas menyusup ke Israel dari Gaza, menyerang kota-kota dan kibbutzim di dekat Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 300 orang, banyak dari mereka warga sipil, melukai lebih dari 1.500 orang dan menyandera puluhan orang.

Ribuan roket dari Gaza menghantam wilayah selatan dan wilayah sejauh Tel Aviv dan Yerusalem dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang membuat Israel benar-benar lengah saat merayakan hari raya Yahudi Simchat Torah.

“Ini adalah musuh yang membunuh anak-anak dan ibu-ibu di rumah mereka, di tempat tidur mereka. Musuh yang menculik orang tua, anak-anak, remaja. Pembunuh yang membantai warga negara kita, anak-anak kita, yang hanya ingin bersenang-senang di hari raya. Apa yang terjadi hari ini belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, dan saya akan memastikan hal itu tidak terjadi lagi,” ujar Netanyahu.

Sambil mengepalkan tinjunya dan melontarkan kata-katanya dengan kemarahan, Netanyahu bersumpah bahwa Israel akan memenangkan perang itu. Dia juga memperingatkan akan konsekuensi yang besar, dan mengisyaratkan kemungkinan serangan darat.

“Perang ini akan memakan waktu. Ini akan sulit. Kami menghadapi hari-hari sulit di depan kami,” ucapnya.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita