JK Sebut Politik 'Sayang Anak' Bikin Rumit, Politik 'Ancaman Penjara' Ngeri

JK Sebut Politik 'Sayang Anak' Bikin Rumit, Politik 'Ancaman Penjara' Ngeri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla bicara kondisi politik saat ini. JK memang jadi salah satu tokoh yang disowani banyak politikus.

JK menilai politik saat ini banyak melibatkan orang tua dan anak. Bukan sesuatu yang salah juga melibatkan anak dalam dunia politik, tapi malah jadi ruwet.

Misalnya, dua anak Jokowi yang kini terlibat politik: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketum PSI Kaesang Pangarep.

Ada pula Yenny Wahid yang diantar sang ibunda Sinta Wahid bertemu dengan bacapres Prabowo Subianto.

Begitu juga dengan Megawati Soekarnoputri yang awalnya ingin Puan Maharani maju. Tapi belakangan tahu betul situasi terkini dan akhirnya mundur.

"Pemilu sayang anak. Semua sah saja. Kita pengusaha juga ingin anaknya maju. Semua jenderal polisi, tentara, juga. SBY, bapak, mertua, dia, anak," kata JK. 

"Cuma sayangnya, presiden cuma satu jadi sulit, rebutan, rumit," tambah dia.

Tak hanya itu, ada pula yang lebih ngeri: politik penjara. 

JK mengatakan, politik yang menggunakan kasus hukum untuk mencapai kemenangan juga tidak baik. Bukan berarti mereka yang berperkara tidak salah.

"Politik ancaman yang ujungnya penjara. Hukum jadikan alat untuk kemenangan," kata dia.

JK meminta semua pihak menyadari politik penjara ini sangat berbahaya. Karena itu perlu dihentikan.

"Yang melakukan itu harus menyadari bahwa ini berbahaya," ucap dia.

Sumber: kumparan

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita