Israel Serukan Rakyat Palestina Kosongkan Gaza, Hamas Menolak: Kami akan Tetap di Tanah Kami!

Israel Serukan Rakyat Palestina Kosongkan Gaza, Hamas Menolak: Kami akan Tetap di Tanah Kami!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kelompok Hamas menolak seruan Israel agar 1,1 juta penduduk mengungsi dari Gaza utara, menjelang kemungkinan serangan darat Israel ke wilayah Palestina padat penduduk itu.

"Rakyat Palestina kami menolak ancaman para pemimpin pendudukan (Israel) dan seruannya agar mereka meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri ke selatan atau Mesir," kata kelompok Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Jumat (13/10/2023).

"Kami tetap di tanah kami, di rumah kami, dan di kota kami. Tidak akan ada pengungsian," imbuh kelompok perlawanan Palestina itu.

Kepala biro politik dan hubungan internasional Hamas, Basem Naim mengatakan kepada Al Jazeera, Jumat (13/10), bahwa warga Palestina di Gaza tidak akan meninggalkan tanah air mereka, meskipun Israel telah menyerukan lebih dari satu juta warga sipil untuk mengosongkan bagian utara wilayah tersebut.

"Kami mempunyai dua pilihan: mengalahkan pendudukan ini atau mati di rumah kami," kata Basem Naim.

"Kami tidak akan pergi. Kami belum siap mengulangi Nakba lagi," ujarnya merujuk pada pengungsian massal warga Palestina ketika Israel dibentuk pada tahun 1948.

Sebelumnya, militer Israel pada hari Jumat (13/10) menyerukan semua penduduk Kota Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pergi menuju ke selatan wilayah itu "demi keselamatan mereka".

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerukan evakuasi seluruh warga sipil Kota Gaza dari rumah mereka ke arah selatan demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri, dan pindah ke daerah selatan Wadi Gaza seperti yang ditunjukkan pada peta," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

"Pada hari-hari berikutnya, IDF akan terus beroperasi secara signifikan di Kota Gaza dan melakukan upaya ekstensif untuk tidak membahayakan warga sipil," imbuh militer.

Militer Israel sebelumnya telah menyatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza, namun para pemimpin politik negara itu belum mengambil keputusan.

"Kami sedang menunggu untuk melihat apa yang diputuskan oleh pemimpin politik kami mengenai potensi serangan darat," kata juru bicara militer Israel, Richard Hecht kepada wartawan, dikutip kantor berita AFP.

"Ini belum diputuskan... Tapi kami sedang mempersiapkan manuver darat jika sudah diputuskan," imbuhnya.

Militer Israel telah mengerahkan ratusan ribu tentara ke perbatasan dengan Jalur Gaza, saat mereka melanjutkan serangan udara yang disebut menargetkan infrastruktur Hamas, komandan dan pusat operasi di wilayah Palestina itu.

Serangan udara tersebut terjadi sebagai respons terhadap serangan mendadak pada hari Sabtu (7/10) oleh Hamas, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Israel.

Kampanye udara Israel sejauh ini telah menyebabkan sekitar 1.400 orang tewas di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikendalikan Hamas.

Sumber: detikcom
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita