GELORA.CO - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melontarkan kritik kepada negara-negara Barat yang selama ini selalu lantang bicara hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi tapi bungkam soal Palestina.
"Selama ini Barat begitu lantang bicara soal demokrasi, hak asasi, dan kemanusiaan. Tetapi hari ini bisu jika Israel rakus menzalimi Palestina," kata Anwar saat aksi demonstrasi dukung Palestina di Stadion Axiata Arena, Kuala Lumpur, Rabu (25/10/2023).
Anwar juga mengatakan Malaysia menuntut semua pihak untuk memperlakukan rakyat Palestina sebagai manusia. "Tak lebih, tak kurang," katanya.
Dalam aksi itu, Anwar juga menyinggung soal lawatannya ke Arab Saudi dan Turki. Di Istanbul, dia bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Dua jam dengan Erdogan membahas secara rinci langkah apa yang harus diambil, bagaimana sikap bersama menghadapi AS dan Eropa yang sama sekali tak mempedulikan soal kemanusiaan, bingung kita," ujar Anwar.
Malaysia merupakan salah satu negara yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan mengecam pendudukan Israel.
Tak lama setelah perang pecah, Anwar mengecam serangan Israel ke Gaza. Dia juga menolak mengecam Hamas.
Anwar juga sempat menelepon Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada awal pekan ini. Dalam pembicaraan itu, mereka membahas soal situasi di Gaza. Anwar lantas menganjurkan penghentian pemboman dari Israel dan pembentukan segera koridor kemanusiaan di Rafah.
Orang nomor satu di pemerintahan Malaysia itu juga berbicara via sambungan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 20 Oktober lalu, atau tiga hari usai Israel menyerang rumah sakit di Gaza.
Peperangan terbaru antara Israel dan Hamas dimulai sejak 7 Oktober 2023. Imbas perang ini, ribuan orang tewas. Dua hari setelah itu, Israel memblokade total Gaza. Mereka juga melarang bahan bakar minyak, makanan, obat-obatan hingga bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Sumber: inilah