Hizbullah Merangsek dari Lebanon, Israel Mulai Evakuasi Permukiman di Perbatasan Utara

Hizbullah Merangsek dari Lebanon, Israel Mulai Evakuasi Permukiman di Perbatasan Utara

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Israel dilaporkan telah mulai mengevakuasi permukiman Kiryat Shmona, pada Jumat (20/10/2023).

Militer Israel, IDF, mengatakan evakuasi ini sebagai bagian dari rencana yang sudah diumumkan sebelumnya untuk mengosongkan pemukiman di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Evakuasi dimulai seiring kian gencarnya adu rudal dan penembakan antara IDF dan pasukan Hizbullah di Lebanon.



“Otoritas Darurat Nasional (NAE) di Kementerian Pertahanan dan IDF mengumumkan pengaktifan rencana untuk mengevakuasi penduduk Kiryat Shmona ke wisma yang didanai negara,” kata militer Israel.

“Pelaksanaan program tersebut telah disetujui oleh Menteri Pertahanan Yoav Galant. Komando Utara memberi tahu walikota tentang keputusan tersebut beberapa waktu lalu,” tambah pernyataan itu.



Permukiman Kiryat Shmona disebutkan memiliki sekitar 22.000 pemukim yang tinggal di dalamnya.

Empat hari lalu, Tel Aviv mengumumkan rencana untuk mengevakuasi sekitar dua lusin permukiman di perbatasan dengan Lebanon karena kekhawatiran akan terbentuknya front baru pertempuran.

Saat ini, Israel menghadapi front utama di Gaza saat militer mereka bersiap melakukan invasi darat besar-besaran ke kantung wilayah yang dikuasai pejuang Hamas Palestina tersebut.

Hizbullah Merangsek, Front Kedua Perang Mulai Terjadi  

Baku tembak yang intens antara Israel dan Hizbullah terus meningkat, dengan kelompok perlawanan tersebut telah melakukan banyak serangan yang berhasil terhadap pasukan Israel sejak 7 Oktober.

Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen mengatakan dalam pertemuan dengan timpalannya dari Jerman, Annalena Baerbock, pada 19 Oktober kalau Israel tidak tertarik pada operasi militer lain di utara.

"Namun Israel akan tahu bagaimana menangani front mana pun untuk melindungi warganya,” kata Cohen.

Menyusul pengumuman pada Jumat, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan kalau evakuasi Kiryat Shmona, yang terletak sekitar lima kilometer selatan perbatasan Israel dengan Lebanon, sebagai persiapan pertempuran baru.

“Evakuasi permukiman Kiryat Shmona memungkinkan perluasan pekerjaan operasional melawan Hizbullah," kata dia.

Baku tembak antara pasukan Israel dan kelompok perlawanan Lebanon telah menjadi kejadian sehari-hari sejak dimulainya perang Israel melawan kelompok pembebasan Palestina di Jalur Gaza.


Hizbullah mengumumkan pada Jumat bahwa mereka menargetkan beberapa lokasi di dua wilayah perbatasan Lebanon yang diduduki Israel, Peternakan Shebaa dan perbukitan Kfar Shuba.

Sementara itu, tentara Israel terus melakukan penembakan terhadap desa-desa perbatasan Lebanon.

Mereka juga mengumumkan menargetkan infrastruktur Hizbullah pada malam sebelumnya.

Pada Kamis, 19 Oktober 2023, rentetan roket ditembakkan dari Lebanon ke pemukiman Israel utara, merusak sebuah bangunan dan menyebabkan cedera personel militer di Kiryat Shmona.

Media Israel mengatakan serangan roket terhadap Kiryat Shmona merupakan serangan paling serius terhadap kota tersebut sejak tahun 2006, ketika Hizbullah mengalahkan pasukan Israel setelah perang selama 33 hari.

Masih belum jelas siapa yang meluncurkan roket tersebut, karena kelompok Palestina juga beroperasi di selatan Lebanon.

Kelompok perlawanan dari Palestina ini juga telah menembakkan roket ke arah utara Israel sejak pertempuran meletus.

Situasi perbatasan yang tegang telah menimbulkan kekhawatiran kalau Hizbullah potensial akan sepenuhnya terlibat dalam perang antara kelompok perlawanan Gaza dan Israel.

Para pengamat percaya bahwa invasi darat ke Jalur Gaza dan upaya Israel untuk memberangus Hamas akan memicu keterlibatan penuh perlawanan milisi Lebanon dan poros perlawanan lainnya.

Sumber: tribun
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita