GELORA.CO - Militan Syiah Hizbullah yang bermarkas di Lebanon menembakkan puluhan roket di sepanjang perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Sirine kembali meraung-raung untuk mengingatkan warga segera mengavakuasi diri.
Melansir dari Washington Post, Minggu (8/10/2023) Hizbullah menyebut serangan itu sebagai solidaritas dengan perlawanan Palestina. Mereka mengatakan posisi Israel secara langsung terkena serangan.
Militer Israel menembak balik ke wilayah-wilayah Lebanon, tetapi belum ada informasi segera tentang korban.
Tentara Israel menyebut serangan berasal di sisi perbatasan Lebanon. Rudal dan serangan darat dengan artileri dikerahkan di sana.
Peternakan Sheeba direbut oleh Israel dari Suriah selama perang 1967. Namun, Lebanon menganggapnya dan bukit-bukit Kfar Chouba di dekatnya sebagai wilayah Lebanon. Dataran Tinggi Golan juga dianeksasi oleh Israel pada tahun 1981.
Sebelumnya, Hamas juga menembakkan rudal ke Israel yang menewaskan ratusan orang sejak kemarin. Beberapa pejabat penting Israel juga ditawan.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan memperluas pertempuran dari Gaza ke Tepi Barat dan Yerusalem. Haniyeh berjanji untuk membebaskan Palestina.
"Pagi ini adalah pagi kekalahan dan penghinaan bagi musuh kita, prajuritnya, dan para pemukimnya," kata Haniyeh seperti dikutip dari Arab News, Minggu (8/10/2023).
Haniyeh mengkritik negara-negara Arab yang selama ini lemah dan tidak dapat memberikan perlindungan kepada warga Palestina dari kekejaman Israel. Dia menyayangkan banyak negara Arab yang ingin menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Semua perjanjian normalisasi yang ditandatangani dengan Israel itu tidak dapat menyelesaikan konflik ini (Palestina)," katanya.
Sumber: inews