GELORA.CO - Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari soal pro kontra berpasangannya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Bacapres dan Bacawapres pada Pilpres 2024.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), akhirnya didaulat menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) mendampingi bakal Calon Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan keputusan pemilihan Gibran sebagai Cawapres sudah bulat. Dia mengatakan akan berjuang untuk menang pada Pilpres 2024.
"Kita telah berembuk secara final secara konsensus seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan Saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju," ujar Prabowo
Awalnya, Gibran, putra sulung Presiden Jokowi diusung oleh Partai Golkar menjadi Cawapres 2024 bersama Prabowo Subianto. Gibran kemudian secara resmi ditunjuk oleh Prabowo Subianto sebagai bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Karena membelok ke Koalisi Indonesia Maju dan diusung oleh partai Golkar sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Bacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar sebagai peserta Pilpres 2024 di KPU, Rabu (25/10/2023).
Menanggapi hal itu, Menurut Rocky Gerung berpasangannya Prabowo dengan Gibran itu seperti dua kimia yang kira-kira dikawinkan tanpa melalui proses pematangan.
"Kan biasanya Kimia itu dikawinkan dengan ada faktor ketiga yaitu faktor yang mempercepat reaksi, ini kira-kira nggak ada karena reaksinya dipaksakan melalui keputusan Mahkamah Konstitusi," ujarnya dilansir Youtube Rocky Gerung Official.
"Yang juga saya anggap, pak Prabowo berhitung ulang, atau membayangkan ulang wakil Presidennya adalah seseorang yang pasti akan sebut secara keadaan hari ini diolok-olok oleh publik," ungkap.
Hal itu karena meme tentang Gibran, kaesang Pangarep dengan keluarganya sudah beredar kemana-mana.
Bahkan menurut Rocky itu tidak ada berhenti, apalagi Meme itu ditempelkan bersamaan dengan semacam sinisme kepada partai Gerindra.
Di mana hal itu menjadi problem psikologi baru nantinya menurut Rocky, ketika seandainya keduanya nanti memimpin Republik Indonesia.
Menyambung soal Prabowo-Gibran, Hersubeno Arief jurnalis senior menyinggung soal orang-orang sekilas melihat dan berkesimpulan bahwa Gibran akan menjadi beban.
Merespons hal tersebut, mantan dosen UI dan filsuf ini mengatakan kalau Prabowo sudah terlatih untuk menerima fakta soal Gibran akan menjadi beban.
"Mungkin bagi Gerindra, udah lah, gampang lah tampung semua, nanti belakangan dibersihkan," ujar Rocky.
Lanjut Rocky Gerung menyatakan kalau kematangan-kematangan ini dan semua yang dipaksakan, suatu waktu akan menjadi racun.
Hal ini karena Gibran yang berusia 36 tahun dan 2 tahun memimpin di pemerintahan sebagai Wali Kota Solo. Dan menjadi kurang matang. Karirnya pun melesat karena langsung didaulat sebagai Bacawapres.
"Itu artinya ketidakmatangan akan mengganggu proses yang akan datang, ketidakmatangan politik dari Gibran, ketidakmatangan dia dalam pemerintahan itu akan terlihat pada hari-hari pertama, dan itu akan bikin frustasi tentu pada kabinet," ujarnya.
"Dan pak Prabowo bukan orang yang cukup sabar untuk mentolerir sesuatu yang lambat matangnya, tapi mudah-mudahan itu gak terjadi," ujarnya.
Sumber: tvone