Gawat! Gak Bisa Hancurkan Pakai Rudal, Israel Bakal Banjiri Terowongan Bawah Tanah Hamas

Gawat! Gak Bisa Hancurkan Pakai Rudal, Israel Bakal Banjiri Terowongan Bawah Tanah Hamas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Tentara Pertahanan Israel (IDF) terus berusaha melawan pasukan Hamas dengan segala cara, dan yang terbaru berencana akan membanjiri terowongan bawah tanah milik Hamas.

Ancaman tersebut diungkapkan oleh mantan komandan IDF akan menjadikan terowongan bawah tanah Hamas menjadi danau sebagai Pelajaran atas perlawanannnya terhadap Israel.

Pernyataan ini muncul ketika IDF sedang mempertimbangkan sejumlah opsi untuk mengatasi perlawan Hamas yang memiliki jaringan terowongan bawah tanah.

Dilansir dari Sputnik News, Kamis 26 Oktober 2023, eks Komandan IDF tersebut mengungkapkan beberapa terowongan Hamas memiliki kedalaman puluhan meter, Israel mungkin tidak memiliki senjata khusus untuk menghancurkannya.

“Melainkan ada adopsi lain, yakni dengan membanjiri kota tersebut untuk menghancurkan terowongan Hamas,” sebutnya.

Menurut mantan Komandan IDF itu, sebagian kota berpotensi ada di bawah permukaan laut, saluran dari laut dapat mengubahnya menjadi danau.

“Dengan merendam terowongan Hamas akan menjadi opsi yang murah bagi Israel dari pada mengguyur ribuan peledak dan bom,” ungkapnya.

“Apabila strategi ini dilakukan Israel dapat menghapus untuk membebaskan sekitar 200 sandera yang masih ditahan Hamas di jalur Gaza.

Terowongan Bawah Tanah Hamas

Terowongan Hamas memainkan peran penting dalam perkembangan strategi perang mereka. Hamas telah mengintegrasikan peperangan bawah tanah ke dalam strategi militernya secara keseluruhan. 

Keberadaan terowongan ini tidak lagi hanya sekedar tempat perlindungan atau persembunyian, namun merupakan bagian integral dari rencana yang lebih luas untuk mempersiapkan penyergapan terhadap pasukan Israel.

Ahli geomorfologi dan geologi di Departemen Geografi dan Lingkungan Universitas Bar-Ilan, Profesor Joel Roskin telah mengikuti perubahan di terowongan Gaza selama bertahun-tahun.

Roskin mengungkapkan, fase pembuatan terowongan dimulai pada 1982 menyusul perjanjian damai Israel dengan Mesir dan desakan Mesir agar perbatasan memisahkan Kota Rafah antara Gaza dan Mesir. 

Warga menggali terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan barang, terutama untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah di dua bagian Rafah.

Terowongan itu digali oleh penambang lokal yang berpengalaman dalam menggali sumur. Pada 1994, tren penggunaan terowongan dimulai. 

Terowongan digunakan untuk mendistribusikan barang dan amunisi antara Rafah di Mesir dan Rafah di Gaza, yang berada di bawah kendali Otoritas Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Damai Oslo.

Pada tahun 2000, intensifikasi penggunaan gerakan bawah tanah dimulai setelah Intifada kedua (pemberontakan Palestina). 

Selama periode ini, penyelundupan senjata ilegal dan penambangan terowongan di Rafah meningkat.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita