GELORA.CO - Kabar duka terkait tewasnya mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes), kembali menguak sejumlah fakta baru.
Sebelumnya diketahui, mahasiswi Unnes berusia 20 tahun ini ditemukan tewas secara tragis.
Mahasiswi Uness berinisial NJW tersebut, nekat melakukan tindak bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 4 gedung Mal Paragon, Semarang.
Kejadian nahas yang dilakukan NJW tersebut, diketahui berlangsung pada Selasa (10/10) sekitar pukul 17.30 WIB.
Dilansir dari Radar Semarang, sejumlah fakta baru terkait NJW sebelum tewas akhirnya diungkap oleh rekan sekitarnya.
Tak hanya sekali, NJW dikabarkan telah melakukan aksi bunuh diri beberapa kali sebelumnya.
Disampaikan oleh seorang rekan yang akrab disapa Mama, NJW dikatakan sempat melakukan tindak bunuh diri di tempat kerjanya di daerah Petompon, Kecamatan Gajahmungkur.
Mama yang merupakan rekan kerja NJW, mengatakan beberapa hari belakangan, perilaku NJW tidak seperti biasanya.
Diakui Mama, NJW sering melamun dengan tatapan mata yang kosong.
"Terakhir-terakhir ini kayak orang bingung, duduk di tangga, sambil ngerokok, tatapannya kosong. Saya ledek, rokok terus. Dia hanya senyum. Tidak cerita ada masalah apa," kepada Jawa Pos Radar Semarang, Rabu (11/10).
Tak hanya itu, Mama juga mengaku sempat memergoki NJW melakukan tindak mencurigakan seperti mondar-mandir di lantai 2 tempat kerja mereka.
Saat itu, NJW terlihat seperti orang bingung sembari melihat bawah bangunan.
Hal inilah yang menguatkan pemikiran Mama atas kejadian bunuh diri NJW di Mall Paragon.
Terlihat seperti orang depresi, NJW juga kerap terlihat seperti orang ketakutan.
"Belakangan ini kayak orang depresi. Kadang tahu-tahu kayak orang takut, ngadep tembok."
"Terus dia itu di lantai dua mondar-mandir lihat-lihat bawah. Apakah itu mau bunuh diri apa gimana, ternyata kejadian ini," bebernya.
Diakui Mama, NJW yang tidak pernah merokok mulai terlihat kerap melakukan hal tersebut di tempat dan mendapati tangan korban terluka.
"Dia sekarang juga merokok. Sehari tiga kali. Dia (nama panggilan korban) ngrokok rak bar-bar. Terus ada yang cerita itu tangannya disilet-silet sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, ditambahkan Kasmirah selaku pemilik bangunan tempat kerja mengaku NJW, mengatakan bahwa korban bekerja ikut cucunya, yang sekarang ini masih kuliah di Universitas Diponegoro.
Melihat perubahan NJW, Kasmirah pun mengaku sempat menanyakan ada apa dengan perilaku rekan cucunya. Namun saat ditanya Kasmirah, NJW disebut hanya tersenyum.
"Senin (9/10) dia di sini, biasa makan, ngobrol-ngobrol. Saya juga nanya, kenopo kowe ki kok ngerokok wae (kenapa kamu merokok terus). Padahal biasanya gak pernah merokok," ungkap Kasmirah.
Diakui Kasmirah, NJW mahasiswa Uness di jurusan Biologi, yang setiap harinya berangkat kerja berboncengan dengan rekannya sekitar pukul 09.00 dan pulang pukul 16.00 WIB.
Menurutnya, gadis tersebut baru bekerja sebagai perawat kecantikan sekitar enam bulan.
"Orangnya baik, ceria, tapi hatinya tertutup. Seperti sedang memikirkan suatu yang berat. Tapi dia tidak pernah cerita masalah apa," katanya.
Informasi yang diperoleh Kasmirah, keluarga NJW broken home, dimana orang tuanya telah berpisah.
"Dia kos di Sekaran Gunungpati, rumah aslinya tidak tahu. Orang tuanya, kabarnya sudah pisah atau gimana. Tadi saya juga mau takziah. Terus cucu saya bilang dibawa ke Cilacap. Kabarnya ibunya orang Cilacap," katanya dengan mengeluarkan air mata.
Sebagai informasi, korban telah dimakamkan di TPU Cikento, Kelurahan Gunung Simping, Kabupaten Cilacap, Rabu (11/10). Wilayah tersebut merupakan tempat kediaman neneknya.
Sementara itu, dari penelusuran Jawa Pos Radar Semarang, KTP korban mencantumkan alamat di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan.
Namun, saat didatangi pihak JawaPos.com, rumah alamat tersebut merupakan tempat tinggal orang lain dan pemiliknya tidak mengenal korban.
Sumber: jawapos