GELORA.CO - Senjata-senjata yang secara aktif dipasok oleh pendukung Kiev dari Barat ke Ukraina telah sampai ke pejuang Hamas dan sekarang “digunakan secara aktif di Israel,” menurut mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Dalam posting Telegram pada Senin (9/10/2023), dia menjelaskan perangkat keras militer di masa depan yang akan dipasok ke Kiev bisa berakhir di pasar gelap juga.
“Keadaan hanya akan menjadi lebih buruk dari sini,” ujar Medvedev memperingatkan, “Dunia akan perkirakan rudal, tank, dan bahkan pesawat dari Kiev segera masuk ke pasar gelap.”
Kata-katanya muncul di tengah rumor bahwa pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza telah mendapatkan persenjataan buatan Amerika Serikat (AS) sebelum menyerang Israel pada akhir pekan.
Sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengkonfirmasi klaim tersebut. Namun, satu video yang belum diverifikasi dan beredar secara online menunjukkan seorang pejuang Palestina memperlihatkan berbagai macam barang buatan AS, termasuk peluncur granat anti-tank M136 standar, sambil berterima kasih kepada Ukraina atas senjata tersebut.
Menurut Medvedev, “pihak berwenang yang korup” di Ukraina tidak akan ragu memperdagangkan semua yang mereka terima dari pendukung mereka.
“Mereka akan mencuri segala sesuatu yang terlihat,” tuding mantan presiden Rusia tersebut, seraya menambahkan senjata-senjata Barat yang dikirim ke Ukraina akan segera memicu konflik di belahan dunia lain, sama seperti gudang senjata yang ditinggalkan Amerika di Afghanistan ketika mereka dengan tergesa-gesa menarik diri dari Kabul pada 2021.
Video yang disebutkan di atas telah memicu kekhawatiran di AS, dan Perwakilan Partai Republik Marjorie Taylor Greene mengatakan pada Minggu bahwa asal muasal video tersebut harus diselidiki.
Anggota Kongres tersebut juga mengklaim di X, beberapa senjata yang digunakan pejuang Hamas mungkin berasal dari Ukraina atau Afghanistan.
Washington telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar bagi Kiev sejak awal konfliknya dengan Moskow.
AS telah mengucurkan total USD46,6 miliar untuk bantuan militer ke Ukraina, termasuk pengiriman senjata dan amunisi langsung, serta hibah dan pinjaman untuk senjata dan peralatan.
Kiev telah berulang kali menghadapi tuduhan penyalahgunaan atau penjualan persenjataan, namun tuduhan tersebut dibantah keras oleh mereka.
Pada Senin, intelijen militer Ukraina (GUR) menyalahkan Rusia atas rumor tentang senjata yang diduga datang dari Ukraina ke Hamas.
Moskow diduga melancarkan kampanye “diskreditasi” terhadap Ukraina di Timur Tengah, klaim GUR dalam postingan di Facebook, seraya menambahkan senjata yang berakhir di tangan Hamas adalah “senjata piala” yang dirampas pasukan Rusia dari pasukan Ukraina. Rusia belum mengomentari klaim tersebut sejauh ini.
Berita ini muncul di tengah eskalasi terbaru antara Hamas dan Israel, yang dimulai Sabtu lalu ketika kelompok pejuang Palestina melancarkan serangan mendadak di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan Gaza.
Sumber: sindonews