Djarot Saiful Hidayat Merasa Gagal usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Singgung soal Pembangkangan

Djarot Saiful Hidayat Merasa Gagal usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Singgung soal Pembangkangan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ketua DPP PDIP bidang ideologi dan kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengaku bersalah atas pembangkangan Gibran Rakabuming Raka.

Djarot merasa gagal mendidik Gibran yang kini memilih menyeberang menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

"Saya gagal, di beberapa hal saya gagal. Termasuk misalnya pembangkangan Mas Gibran, saya yang sebetulnya bersalah," ucap Djarot, dikutip dari Kompas TV, Senin (30/10/2023).

Sebagai Ketua DPP PDIP bidang ideologi dan kaderisasi, Djarot semestinya bertugas membuat Gibran untuk tetap tegak lurus pada partai.


Namun, hal itu gagal dilakukan Djarot.

"Sekarang ini saya merasa bersalah, saya bersalah. Saya bersalah karena saya ini kan ditugaskan sebagai Ketua DPP PDIP bidang ideologi dan kaderisasi," ucap Djarot.

"Tugas saya adalah menggembleng ideologi, mengingatkan membangun kaderisasi."

Lebih lanjut, Djarot menyinggung sikap tidak loyal dan tidak disiplin Gibran kepada PDIP.

Menurut Djarot, ilmu yang diberikan di sekolah partai PDIP tidak diterapkan dengan baik oleh Gibran.


Pasalnya, saat ini Gibran lebih memilih maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo, dibandingkan tegak lurus mendukung PDIP.

"Tidak ada loyalitas, tidak ada disipilin dan tidak ikhlas," ucapnya.

"Saya merasa, duh rasanya itu tertusuk duri, ternyata nilai-nilai yang kita tanamkan di sekolah partai ya, masih ada yang seperti itu hanya demi kekuasaan."

"Jadi ini masalah tadi dibilang, maaf saya merasa bersalah dan saya bersalah," tukas Djarot.


Seperti diberitakan, Gibran telah resmi dideklarasikan dengan cawapres Prabowo di Pilpres 2024.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu diketahui merupakan kader PDIP.

Pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Prima dan PSI.

Sedangkan PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Selain PDIP, pasangan Ganjar-Mahfud turut diusung Partai Perindo, PPP, dan Partai Hanura.

Sementara itu, pasangan lainnya yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang diusung Partai NasDem, PKB, dan PKS.

Respons Gibran soal Kekecewaan PDIP
Ditemui terpisah, Gibran Rakabuming enggan berkomentar banyak saat ditanya soal kekecewaan PDIP kepada dirinya dan Jokowi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sempat menyindir Jokowi dan keluarga yang kini dianggap meninggalkan PDIP.

Menurut Hasto, PDIP telah memberikan banyak keistimewaan kepada Jokowi berserta keluarga di bidang politik.

"Ya itu monggo saya kembalikan lagi ke Pak Hasto," ucap Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Senin (30/10/2023).

Saat disinggung soal Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, Gibran mengaku sudah berencana menemui Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo.

Putra sulung Jokowi itu sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan Mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Ya secepatnya. Nanti saya bicarakan dengan Pak Ketua DPC dulu," jelas Gibran.

"(FX Rudy) udah WA saya. Entar ya. Nggih. Nanti, nanti. Saya carikan jadwal biar tidak saling tumpang tindih jadwalnya."

Sumber: tribun
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita